Menu

Mode Gelap
Bulan Inklusi Keuangan: Tingkatkan Literasi Keuangan dan Investasi di Kalangan Masyarakat Nusantara Bahasa Jadi Fondasi Peradaban IKN: Otorita IKN Tegaskan Komitmen pada Penguatan Bahasa Nasional NusaPadu: Lompatan Baru Menuju Perencanaan Terpadu Ibu Kota Nusantara Polres Kukar Ajak Ojek Online dan Buruh Jaga Kamtibmas Lewat Apel Bersama dan Program Warung Berkah Sekda Kukar Apresiasi Antusiasme Masyarakat di Gelaran MTQ Tenggarong

NASIONAL · 19 Agu 2025 14:15 WITA ·

Wamendiktisaintek ajak dosen libatkan mahasiswa saat melakukan riset


 Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie ditemui seusai menghadiri Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) di Universitas Negeri Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (18/8/2025). ANTARA/Ananto Pradana Perbesar

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie ditemui seusai menghadiri Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) di Universitas Negeri Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (18/8/2025). ANTARA/Ananto Pradana

“Paling penting sekali yakni bagaimana mahasiswa dapat berpartisipasi di dalam kegiatan riset yang dilakukan oleh dosen”

 

KUTAIPANRITA.ID, JAWA TIMUR – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengajak para dosen membuka ruang yang luas bagi mahasiswa untuk terlibat di dalam pelaksanaan riset.

“Paling penting sekali yakni bagaimana mahasiswa dapat berpartisipasi di dalam kegiatan riset yang dilakukan oleh dosen,” kata Wamendiktisaintek Stella Christie saat ditemui seusai menghadiri Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) di Universitas Negeri Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Menurut dia, kegiatan riset menjadi wadah yang baik karena akan mengasah pemikiran kritis dan membangun kemampuan mahasiswa dalam mengambil keputusan.

Dua hal itu, lanjutnya, bersifat penting bagi para mahasiswa dalam menapaki masa depan. Sebab pemikiran kritis dan kemampuan mengambil keputusan akan dibutuhkan di dalam dunia kerja.

“Mahasiswa juga akan terlatih dalam mengatur waktu. Tadi saya memperlihatkan kalau secara pragmatis hal tersebut yang diinginkan oleh para pemberi pekerja, itu berdasarkan data,” ujar Wamendiktisaintek Stella.

Keterlibatan mahasiswa di dalam tim riset, menurutnya, bisa meringankan beban kerja para dosen karena adanya pembagian tugas. Dari pola tersebut diyakininya akan mampu menghasilkan riset berkualitas, bukan hanya terpaku pada berapa banyak seorang dosen menghasilkan sebuah riset dalam setiap tahun.

Apalagi, kata dia, beberapa waktu ini terdapat 13 kampus di Indonesia masuk daftar dalam hasil riset diragukan berdasarkan Research Integirty Risk Index 2024.

“Ini adalah suatu kejadian atau ekosistem yang belum optimal. Memang kami sudah memperbaiki apa sebenarnya yang diharuskan, misalnya indikator kinerja utama dari universitas atau beban kerja dosen yang membuat dosen bisa menghasilkan (riset) secara kualitas bukan kuantitas,” ucap Wamendiktisaintek Stella.

Terkait dana riset, pihaknya berupaya untuk terus menggalang dengan melibatkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta. Kemudian, terdapat skema dana riset yang dikhususkan, yakni co-founding.

“Jadi, dana riset seluruhnya untuk peneliti, tetapi harus 15 persen dari perusahaan dan 85 persen dari kementerian,” kata Wamendiktisaintek Stella.

Pada kesempatan itu, dia turut menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melakukan pemetaan terhadap kebutuhan riset pada bidang yang ada, salah satu menyangkut industri.

“Misalnya PLN butuh pembangkit listrik berdasarkan air, bukan air besar tetapi kecil. Kebutuhan industri itu kami petakan, lalu dilempar ke para peneliti di universitas agar mereka bisa memasukkan proposal,” tutur Wamendiktisaintek Stella Christie.

Sumber: www.antaranews.com

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Pemerintah Tegaskan Tata Kelola AI Harus Human-Centric, Dewan Pers Bekali Jurnalis dengan Panduan Etika Penggunaannya

23 Oktober 2025 - 16:15 WITA

New Media vs Media Lama: Siapa yang Lebih Didengar Publik?

23 Oktober 2025 - 15:15 WITA

IDC 2025, AMSI: Ada Ancaman AI Terhadap Eksistensi Media

22 Oktober 2025 - 16:15 WITA

AMSI Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2025, Mengangkat Tema Besar ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”

21 Oktober 2025 - 21:15 WITA

AMSI Gelar Diskusi Publik: Membangun Ekosistem Digital yang Demokratis dan Inklusif Berbasis HAM

16 Oktober 2025 - 13:15 WITA

Dewan Pers Dorong Perlindungan Karya Jurnalistik dalam Revisi RUU Hak Cipta

16 Oktober 2025 - 12:15 WITA

Trending di NASIONAL