KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong penguatan budaya literasi di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah pertama. Upaya ini kini membuahkan hasil dengan berhasilnya SMP Negeri 3 Tenggarong menjadi wakil Kukar di lomba perpustakaan SMP tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2025.
Plt. Kepala Bidang SMP Disdikbud Kukar, Emi Rosana Saleh, menegaskan komitmen pihaknya menjadikan perpustakaan sekolah sebagai pusat literasi dan pembelajaran aktif. Ia menyebut, prestasi SMPN 3 Tenggarong merupakan buah dari pembinaan berkelanjutan di tingkat kabupaten.
“Kami tidak hanya melihat perpustakaan sebagai tempat menyimpan buku, tetapi juga sebagai ruang hidup yang mendorong kreativitas, inovasi, dan kolaborasi di lingkungan sekolah,” ungkap Emi, Senin (11/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa penilaian lomba perpustakaan tingkat provinsi mencakup berbagai aspek, mulai dari kesiapan infrastruktur, kualitas pengelolaan, hingga program literasi yang melibatkan seluruh warga sekolah. Selain itu, peran sekolah dalam mengimbaskan literasi ke sekolah lain juga menjadi poin penting.
Emi menegaskan, pihaknya terus mendorong agar setiap sekolah memiliki program literasi yang tidak hanya fokus pada membaca buku, tetapi juga mengembangkan karya tulis, pameran literasi, hingga kegiatan berbagi pengetahuan antar sekolah.
“Kalau semua pihak di sekolah kompak guru, siswa, dan orang tua, maka budaya literasi akan mengakar kuat. Inilah yang kami dorong di semua sekolah,” jelasnya.
Keberhasilan SMPN 3 Tenggarong masuk empat besar di tingkat provinsi, lanjut Emi, menjadi bukti bahwa program pembinaan literasi Disdikbud Kukar mampu bersaing di level yang lebih tinggi. Pihaknya berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk terus berinovasi.
Di sisi lain, Emi juga mengingatkan bahwa tantangan literasi di era digital semakin kompleks. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah perlu beradaptasi dengan menyediakan bahan bacaan digital, akses internet, dan ruang diskusi kreatif yang relevan dengan kebutuhan generasi sekarang.
“Perpustakaan harus menjadi jantungnya sekolah. Kalau literasinya kuat, kualitas pendidikan secara keseluruhan akan ikut meningkat,” tegasnya.
Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah, Disdikbud Kukar optimistis budaya literasi di sekolah-sekolah akan semakin kuat dan mampu membawa lebih banyak prestasi di tingkat provinsi maupun nasional. (ADV/DisdikbudKukar)
Pewarta : Indirwan Editor : Fairuz











