KUTAIPANRITA.ID – Sebagai upaya pelestarian budaya, seorang pria di Kutai Kartanegara mendirikan sebuah bangunan yang bernama Lamin 1001 Mandau dan berhasil masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan membuat mandau terbesar di dunia. Ini adalah Lamin 1001 Mandau yang terletak di Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Sesuai dengan namanya, Lamin ini mengoleksi ribuan mandau yang berasal dari berbagai macam daerah di Kalimantan.
Lamin 1001 Mandau ini sendiri berukuran 17 x 19 meter yang dibangun sejak 3 tahun silam secara swadaya mandiri.
Pemilik Lamin 1001 Mandau, Aji Ahmad Ismail atau yang lebih akrab disebut Panglima Mandau, mengatakan bahwa Lamin ini sendiri sebagai upaya pelestarian warisan budaya yang ada di Kalimantan.
Selama ini, mandau hanya dikenal sebagai alat untuk berladang dan bercocok tanam bagi masyarakat umum.
Namun, bagi Aji Ahmad Ismail, mandau merupakan pusaka warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan dan diperkenalkan keseluruhan khalayak ramai, sehingga menjadi investasi yang mampu membangun negara di masa depan.
“Saya ingin bagaimana memperkenalkan budaya kita ini agar menjadi kebanggaan semua suku yang ada di Kalimantan umumnya Kutai, Dayak, Banjar, tidong pasir umumnya orang Kalimantanlah khas Borneo itu yang saya pikirkan bagaimana itu suatu kebanggaan buat kita semua,” ujar Aji.
Seiring dengan berjalannya waktu, Aji Ahmad Ismail melakukan inovasi membuat mandau terbesar dengan ukuran panjang 6,33 meter dan lebar 0,7 meter.
Dengan semangat pantang menyerah, akhirnya karya mandau Aji Ahmad Ismail berhasil dinobatkan sebagai mandau terbesar di dunia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) pada Mei 2022 lalu, yang diberi nama Singala Api-Api.
Keberhasilan Aji Ahmad Ismail ini juga tidak terlepas dari peran berbagai pihak untuk memberikan dukungan serta bantuan di Lamin 1001 Mandau.
Selain itu, mandau milik Aji Ahmad Ismail ini juga sering diikutkan di berbagai event yang ada di Kalimantan Timur.
“Kalau tidak ada dukungan mungkin dunia tidak akan bisa melihat bahwa ada Mandau terbesar di dunia di Kalimantan Timur jadi semua itu tidak lepas dari bank BI saya sangat berterima kasih atas nama keluarga besar Lamin 1001 Mandau sangat berterima kasih sekali,” tuturnya.
Di Lamin 1001 Mandau ini mengoleksi berbagai jenis mandau khas Kalimantan dari ukuran terkecil hingga yang terbesar.
Selain mengoleksi berbagai macam jenis mandau yang ada di Kalimantan, Lamin 1001 Mandau juga menyimpan pusaka dari beberapa daerah lainnya di Nusantara.
“Bukan hanya dari Mandau saja, tetapi saya juga mengumpulkan semua Mandau yang ada di seluruh Indonesia. Semua pustaka yang ada di Indonesia ada di sini karena saya ingin membuat bahwa budaya itu tidaklah masing – masing tapi Mari kita bersama-sama, bagaimana budaya kita orang Indonesia ini bisa mencuat ke atas,” lanjut Aji.
Aji Ahmad Ismail juga berharap adanya perhatian dari pemangku kepentingan baik pemerintah daerah maupun pihak swasta, agar Lamin 1001 Mandau ke depannya menjadi tujuan wisata.
“Harapan terbesar saya ingin sekali menteri budaya dan pariwisata suatu saat nanti bisa hadir ke lamin ini, agar beliau bisa melihat ini loh Nah cagar budaya kita yang akan menerobos dunia bukan Indonesia saja tapi dunia,” Tutupnya.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Lamin 1001 Mandau ini, silahkan saja datang ke Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan tempat tersebut dibuka setiap hari.(adv/disparkaltim/al/fz)
