KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Yayasan Karya Bakti Bumi Indonesia KBBI secara resmi mendeklarasikan Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR).
Program ini akan berlangsung selama enam bulan, dan menyasar tiga bidang unggulan, yakni pertanian, peternakan, dan perikanan, dengan total 27 peserta pilihan.
Manajer program SPR Yayasan KBBI, Tollaal Badru, menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini merupakan tindak lanjut dari observasi lapangan yang dilakukan satu bulan sebelumnya di masing-masing wilayah sasaran.
Observasi tersebut menjadi dasar dalam penyusunan metode dan materi pelatihan agar lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
Deklarasi ini juga menjadi penanda dimulainya pelatihan formal bagi 27 peserta terpilih, hasil musyawarah dari kelompok tani, kelompok peternak, dan kelompok nelayan di tiga kecamatan.
Selama enam bulan ke depan, para peserta akan menjalani proses pendidikan dan pendampingan intensif, dengan fasilitator yang akan tinggal langsung di lokasi masing-masing.
Materi pembelajaran difokuskan pada penguatan mental dan kapasitas bisnis, dengan komposisi sebagai berikut, 45% pembentukan karakter dan mental wirausaha petani, peternak, 35% pengembangan bisnis kolektif dan 20% teknis serta penerapan iptek di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Kami berharap alumni SPR bukan hanya membawa ilmu untuk diri sendiri, tapi juga menjadi penggerak dan mengimbaskan pengetahuan ke masyarakat luas di kecamatan masing-masing,” ujar Tollaal Badru, Kamis (17/7/2025).
SPR Kukar ini dirancang menyeluruh, mulai dari observasi awal, pembekalan, pelatihan, pendampingan lapangan, hingga prosesi wisuda peserta.
Pemerintah Daerah memberikan dukungan penuh melalui penyediaan anggaran, logistic, serta koordinasi lintas sektor.
Yayasan Karya Bakti Bumi Indonesia sebagai mitra pelaksana akan memastikan seluruh tahapan program berjalan sesuai dengan standar pelatihan dan capaian pemberdayaan masyarakat, sebagaimana telah diterapkan di berbagai wilayah lain di Indonesia.
Dengan pendekatan menyeluruh dan berbasis komunitas, SPR diharapkan mampu mencetak pelaku usaha rakyat yang tangguh dan menjadi penggerak ekonomi desa.
Pewarta & Editor : Fairuzzabady