KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Langit Tenggarong tampak mendung pada Sabtu (16/8/2025), ketika Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin, melangkah menyusuri Pulau Kumala.
Pulau yang sejak lama menjadi ikon wisata daerah ini kini tengah bersolek dengan berbagai rencana dan pembangunan, salah satunya waterboom yang diproyeksikan menjadi wahana terlengkap di Kalimantan Timur.
“Hari ini kami berkunjung ke Pulau Kumala untuk menikmati suasana akhir pekan sekaligus melihat potensi serta progres pembangunan yang sedang berjalan,” kata Rendi Solihin usai melakukan peninjauan.
Menurutnya, Pulau Kumala sejak lama memang menjadi bahan diskusi publik.
Banyak masukan dan wacana pemanfaatannya, mulai dari rencana pembangunan lapangan golf hingga fasilitas wisata lainnya. Namun, semua ide tersebut masih dalam tahap pertimbangan.
“Nantinya akan diputuskan mana yang paling realistis dan bermanfaat,” ujarnya.
Salah satu yang kini terlihat nyata adalah pembangunan waterboom. Proyek ini dikerjakan bertahap sejak 2023, berlanjut di 2024, dan kini memasuki progres di 2025.
Jika sesuai rencana, waterboom akan rampung sepenuhnya pada 2026 dengan penyelesaian tahap akhir berupa landscape finishing.
“Harapannya, setelah selesai, waterboom ini bisa menjadi tempat rekreasi masyarakat Kukar sekaligus menarik wisatawan dari luar daerah,” ungkap Rendi.
Waterboom tersebut dirancang dengan wahana yang beragam, mulai dari kolam ombak, kolam arus, area bermain anak, hingga kolam khusus dewasa.
Fasilitas ini diyakini akan menjadi daya tarik utama Pulau Kumala dan memberi pengalaman rekreasi berbeda bagi pengunjung.
Meski demikian, akses menuju pulau masih menjadi perhatian. Saat ini, wisatawan bisa menyeberang melalui Jembatan Repo-Repo, namun kondisi cuaca seringkali menimbulkan kekhawatiran.
Rendi mengungkapkan ada wacana pembangunan jembatan khusus kendaraan, tetapi biayanya dinilai terlalu besar, sekitar Rp800 miliar.
Sebagai alternatif, Pemkab Kukar tengah mempertimbangkan opsi penyebrangan mobil ke dalam pulau, yang kemudian difasilitasi dengan kendaraan listrik untuk berkeliling Pulau Kumala.
“Opsi ini lebih efisien dan realistis secara hitungan bisnis,” jelas Rendi.
Selain waterboom, muncul pula gagasan menjadikan Pulau Kumala sebagai rumah bagi kebun binatang.
Ide ini sebelumnya disampaikan oleh Bupati Kukar, terinspirasi dari pengalaman pembangunan mini zoo di Tabang oleh PT Bayan.
Menurut Rendi, jika terealisasi, keberadaan kebun binatang bisa menjadi daya tarik tambahan sekaligus memberikan manfaat ekonomi berupa peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Adapun mengenai kereta gantung, pembahasan sempat dilakukan. Namun, biaya perawatan alat tersebut dinilai tidak sebanding.
Pasalnya, kereta gantung lama merupakan produk impor dengan suku cadang dari Jerman.
“Perawatannya hampir sama mahalnya dengan membangun unit baru. Apalagi teknologi terus berkembang, sekarang sudah ada banyak alternatif produk serupa yang lebih murah dari sisi perawatan maupun pengadaan,” jelasnya.
Dengan berbagai ide dan pembangunan yang sedang berjalan, Pulau Kumala diharapkan bisa kembali menjadi magnet wisata di jantung Kukar.
“Kami ingin pulau ini benar-benar memberikan manfaat, baik sebagai ruang rekreasi masyarakat maupun sumber peningkatan ekonomi daerah,” tutup Rendi.
Pewarta : M. Fikri Khairi Editor : Fairuzzabady