KUTAIPANRITA.ID, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) kembali memanggil sejumlah distributor beras dari berbagai daerah pada Selasa (19/8/2025), menyusul menurunnya stok beras di wilayah Kaltim.
Pertemuan yang digelar di Kantor Gubernur Kaltim itu membahas persoalan menipisnya ketersediaan beras di pasaran, yang menyebabkan harga naik hingga melampaui harga eceran tertinggi (HET).
Kondisi diperparah dengan isu beras oplosan serta ketidaksesuaian standar kualitas yang ditetapkan pemerintah, sehingga distribusi terhambat dan stok semakin terbatas.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan pemerintah daerah berkomitmen menjaga ketersediaan beras agar masyarakat tidak panik.
“Pemprov Kaltim menyiapkan program operasi optimalisasi lahan untuk memperkuat swasembada pangan, sekaligus mendorong generasi muda ikut berperan dalam peningkatan kualitas pertanian,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu distributor beras, Erwin, mengaku stok yang dimilikinya anjlok hingga 75 persen. Menurutnya, kelangkaan terjadi akibat sulitnya pasokan gabah ditambah tingginya persaingan antar-distributor.
“Meski stok turun, kami akan berupaya menjaga ketersediaan beras dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Fenomena kelangkaan beras ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat agar kebutuhan pokok tetap tersedia dan harga kembali stabil.
Pewarta : Axel R Editor : Fairuzzabady