Menu

Mode Gelap
1486 Warga Tanam Kopi Liberika di IKN, Pecahkan Rekor MURI Duta Besar dan Investor Dunia Jajaki Peluang Investasi melalui Mahakam Investment Forum 2025 di IKN Tausyiah TVRI “Nusantara Bertabliqh” Membangun Nusantara Yang Berakhlak Mulia Dukung Program Prioritas Presiden, Otorita IKN Ajak Masyarakat Nusantara Hidup Sehat Lewat Cek Kesehatan Gratis Disdikbud Kukar Fokus Tingkatkan Kompetensi Guru di Era Pembelajaran Digital

BERITA DAERAH · 25 Sep 2025 16:15 WITA ·

Disdikbud Kukar Dorong Sekolah Jadi Ruang Strategis Pelestarian Budaya Lokal


 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Thauhid Afrilian Noor. (Indirwan/Fairuzzabady/KutaiPanrita.id) Perbesar

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Thauhid Afrilian Noor. (Indirwan/Fairuzzabady/KutaiPanrita.id)

KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Di tengah derasnya arus modernisasi yang seringkali mengikis identitas budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara menilai pendidikan harus menjadi benteng utama pelestarian tradisi lokal. Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menegaskan bahwa sekolah memiliki peran penting untuk menanamkan nilai budaya sejak dini agar generasi muda tidak kehilangan jati diri.

Menurut Thauhid, budaya daerah bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga sumber pembelajaran karakter. Dengan menanamkan nilai budaya sejak bangku sekolah, anak-anak akan tumbuh sebagai generasi yang cerdas secara akademis sekaligus kuat dalam identitas.

“Kalau anak-anak di sekolah sudah dikenalkan sejak dini, mereka akan tumbuh dengan kecintaan terhadap budaya leluhurnya. Itu akan membentuk generasi yang bukan hanya pintar secara akademis, tapi juga memiliki karakter dan jati diri yang kuat,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Ia menambahkan, tradisi yang diwariskan leluhur sejatinya sarat dengan nilai kebersamaan, gotong royong, dan toleransi. Jika nilai-nilai tersebut dipelajari sejak dini, maka budaya akan hidup bukan hanya di tingkat seremonial, tetapi dalam keseharian masyarakat.

Lebih jauh, Thauhid menyebut integrasi budaya ke dalam pendidikan bisa diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler, praktik langsung dalam festival budaya, hingga pembelajaran tematik yang mengangkat kearifan lokal.

“Anak-anak akan lebih mudah memahami kalau mereka belajar lewat pengalaman. Misalnya ikut beseprah atau kegiatan adat lain, itu jauh lebih membekas daripada hanya teori,” jelasnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa menjaga budaya tidak bisa dibebankan hanya kepada sekolah. Peran orang tua dan masyarakat tetap sangat penting agar nilai-nilai budaya benar-benar hadir di kehidupan sehari-hari.

“Kalau hanya pemerintah yang bergerak, hasilnya tidak maksimal. Tradisi akan tetap hidup kalau masyarakat ikut merawatnya,” tegasnya.

Menurut Thauhid, sinergi semua pihak akan menciptakan generasi yang bangga dengan budaya sendiri. Ia pun berharap kearifan lokal bisa menjadi benteng moral sekaligus perekat sosial di tengah dinamika zaman.

“Budaya adalah warisan kita bersama. Kalau kita tanamkan sejak dini, ia akan tetap hidup sepanjang masa,” pungkasnya. (ADV/Disdikbud Kukar)

 

Pewarta : Indirwan
Editor  : Fairuzzabady
Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Disdikbud Kukar Fokus Tingkatkan Kompetensi Guru di Era Pembelajaran Digital

9 Oktober 2025 - 19:15 WITA

Sekolah Didorong Mandiri Kelola OSIS, Disdikbud Kukar Tekankan Pembinaan Kepemimpinan Siswa Berkelanjutan

9 Oktober 2025 - 18:15 WITA

Disdikbud Kukar Perkuat Literasi Digital Sekolah, Dukung Pengembangan Perpustakaan Modern di SMP

9 Oktober 2025 - 17:15 WITA

Disdikbud Kukar Bangun Karakter Siswa Lewat Kegiatan Non-Akademik, Dorong Sekolah Aktif Gelar Ekskul Kreatif

9 Oktober 2025 - 16:15 WITA

SMPN 1 Tenggarong Terapkan Transparansi Dana Bantuan, Libatkan Orang Tua dalam Pengawasan

9 Oktober 2025 - 15:15 WITA

Tim SAR Temukan Seluruh Korban Kecelakaan Perahu di Sungai Meratak, Operasi SAR Resmi Ditutup

8 Oktober 2025 - 18:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH