KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat program literasi di satuan pendidikan, khususnya di jenjang SMP. Melalui berbagai dukungan sarana, buku bacaan, hingga pendampingan pengelolaan, Disdikbud mendorong agar perpustakaan sekolah tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga pusat pembelajaran berbasis digital yang interaktif.
Plt Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kukar, Emy Rosana Saleh, menjelaskan bahwa pengembangan literasi sekolah kini diarahkan untuk menjawab tantangan era digital. Menurutnya, perpustakaan harus bertransformasi menjadi ruang belajar aktif dan inklusif, yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan budaya membaca.
“Kami di Disdikbud mendukung penuh pengembangan perpustakaan sekolah. Dukungan diberikan melalui penyediaan sarana-prasarana seperti Chromebook dan ribuan buku literasi baru,” ujar Emy pada Kamis (9/10/2025).
Tahun ini, kata Emy, Disdikbud Kukar telah mengusulkan 800 judul buku dengan total 1.200 eksemplar untuk memperkuat referensi literasi di berbagai sekolah. Selain itu, Disdikbud juga secara bertahap melengkapi fasilitas digital agar perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa dan guru.
“Kami tidak hanya menyuplai buku dan perangkat digital, tapi juga mendampingi sekolah dalam pengelolaan perpustakaan agar lebih terarah dan inovatif,” jelasnya.
Emy menegaskan bahwa pendekatan literasi di sekolah saat ini tidak lagi sekadar membaca buku, tetapi juga mencakup kemampuan mengakses, memahami, dan memanfaatkan informasi secara digital. Karena itu, setiap sekolah diharapkan mampu menyesuaikan sistem perpustakaannya dengan kebutuhan pembelajaran abad 21.
Menurut Emy, berbagai sekolah di Kukar sudah menunjukkan kemajuan nyata dalam bidang literasi. Ia mencontohkan SMPN 1 Tenggarong yang telah meraih akreditasi A untuk perpustakaannya, serta SMPN 3 Tenggarong yang baru saja dinobatkan sebagai juara pertama lomba perpustakaan sekolah tingkat provinsi.
“Sekolah-sekolah di Kukar kini makin aktif berinovasi dalam mengembangkan perpustakaan. Ini bukti nyata komitmen kami bersama sekolah untuk meningkatkan budaya literasi,” tutur Emy.
Emy berharap, ke depan perpustakaan sekolah dapat menjadi ruang yang tidak hanya menyimpan buku, tetapi juga menjadi pusat kreativitas dan riset kecil bagi peserta didik. Dengan perpaduan antara literasi konvensional dan digital, ia optimistis siswa Kukar akan lebih siap menghadapi tantangan global.
“Perpustakaan harus menjadi tempat yang hidup dan menyenangkan bagi siswa. Di situlah awal dari lahirnya generasi literat yang berpikir kritis dan kreatif,” pungkasnya. (ADV/Disdikbud Kukar)
Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady