Menu

Mode Gelap
Otorita IKN Kembangkan Konsep Bangunan Gedung Cerdas Dengan Pemanfaatan Fitur AI IDC 2025, AMSI: Ada Ancaman AI Terhadap Eksistensi Media Peringati HUT ke-74 Humas Polri, Polres Kukar Gelar Donor Darah Disdikbud Kukar: PKD Jadi Instrumen Strategis Perkuat Identitas dan Ekonomi Kreatif Daerah Disdikbud Kukar Gelar Pekan Kebudayaan Daerah 2025, Angkat Kearifan Lokal dan Perkuat Identitas Budaya

Uncategorized · 15 Jul 2025 15:15 WITA ·

Guru SD Antusias Ikuti Workshop Penyusunan Modul Bahasa Daerah Garapan Disdikbud Kukar


 Peserta workshop penyusunan modul pembelajaran bahasa daerah bagi guru SD tahun 2025, saat menerima bimbingan dari narasumber Balai Bahasa Provinsi Kaltim, dan kegiatan ini diselenggarakan oleh Disdikbud Kukar di hotel Grand Fatma Tenggarong, selama dua hari. (Fairuz/KutaiPanrita.id) Perbesar

Peserta workshop penyusunan modul pembelajaran bahasa daerah bagi guru SD tahun 2025, saat menerima bimbingan dari narasumber Balai Bahasa Provinsi Kaltim, dan kegiatan ini diselenggarakan oleh Disdikbud Kukar di hotel Grand Fatma Tenggarong, selama dua hari. (Fairuz/KutaiPanrita.id)

KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Sebagai upaya nyata dalam melestarikan bahasa daerah di lingkungan pendidikan dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Workshop Penyusunan Modul Pembelajaran Bahasa Daerah bagi Guru SD. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 14 hingga 15 Juli 2025, bertempat di Hotel Grand Fatma, Tenggarong.

Workshop ini diikuti oleh puluhan guru Sekolah Dasar (SD) dari berbagai wilayah di Kukar, yang berasal dari latar belakang etnis dan sekolah yang berbeda. Fokus utama kegiatan ini adalah membekali para guru dengan keterampilan menyusun modul pembelajaran Bahasa Kutai yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah mereka masing-masing.

Salah satu peserta, Nadifa Nur Fadilah Adisti Putri, guru SDN 009 Tenggarong, menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya karena telah mendapatkan pengalaman dan ilmu baru yang sangat bermanfaat.

“Alhamdulillah selama dua hari ini saya mengikuti workshop ini, saya sangat senang. Terutama karena saya bertemu dengan teman-teman baru, baik dari Tenggarong maupun luar daerah, dan juga saya mendapatkan ilmu yang sebelumnya belum pernah saya peroleh,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (15/7/2025).

Meskipun terdapat kendala teknis, seperti gangguan jaringan internet saat proses penyusunan modul, Nadifa Nur Fadilah Adisti Putri mengaku tetap dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik berkat kerja sama tim dan dukungan dari para narasumber.

“Kesulitannya hanya sedikit, misalnya jaringan lelet sehingga harus menunggu loading. Tapi selebihnya Alhamdulillah, saya bisa bekerja sama dengan kelompok, dibantu teman-teman dan narasumber,” terangnya.

Lebih lanjut, Nadifa menilai bahwa kegiatan ini sangat membantu guru dalam menyiapkan bahan ajar berbasis budaya lokal, yang nantinya bisa digunakan secara luas di berbagai sekolah.

“Harapan saya semoga kegiatan seperti ini terus dilanjutkan. Saya ingin anak-anak kita yang mulai kehilangan identitas budaya bisa menemukannya kembali lewat pembelajaran bahasa daerah,” ungkapnya.

Senada dengan Syarah Wulan, guru dari SDN 002 Loa Kulu, juga menyampaikan pandangannya terkait manfaat yang ia rasakan selama mengikuti workshop ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu dalam memberikan pemahaman mendalam tentang penyusunan modul ajar Bahasa Kutai, terutama bagi guru yang tidak berasal dari suku Kutai.

“Alhamdulillah, dengan mengikuti workshop ini saya lebih banyak belajar tentang bagaimana menyusun modul pembelajaran Bahasa Kutai. Meskipun sebagian peserta bukan berasal dari Kutai, kami tetap berupaya menyatukan pemahaman mengenai bahasa yang akan dimuat dalam modul,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan bahwa proses pembelajaran selama dua hari berlangsung dengan baik dan menyenangkan berkat pendampingan para narasumber yang sabar dan komunikatif.

“Insya Allah tidak ada kesulitan yang berarti, karena para pemateri membimbing kami dengan cara yang sangat mudah dipahami,” tambah Syarah.

Syarah juga berharap agar pelatihan serupa bisa dilaksanakan secara berkelanjutan agar guru-guru di Kukar selalu mendapatkan penguatan kapasitas, khususnya dalam pengembangan pembelajaran berbasis budaya daerah.

“Semoga workshop seperti ini bisa terus diadakan agar ilmu yang kami dapat bisa terus ditingkatkan dan kami bisa mengimplementasikannya baik untuk diri sendiri maupun anak didik,” pungkasnya.

Workshop ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam mengintegrasikan pelestarian bahasa dan budaya lokal ke dalam kurikulum sekolah dasar. Melalui penyusunan modul yang tepat dan kontekstual, diharapkan generasi muda Kukar dapat tumbuh dengan identitas budaya yang kuat dan kebanggaan terhadap bahasa daerahnya sendiri. (ADV/DisdikbudKukar)

 

Pewarta : Indirwan
Editor  : Fairuz
Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Gerakan Pangan Murah di Tenggarong Diserbu Warga

28 Agustus 2025 - 11:15 WITA

Enam SD di Tenggarong Jadi Lokasi Fokus Vaksinasi DBD oleh Dinkes Kukar

24 Juli 2025 - 09:15 WITA

Sekretaris Otorita IKN Sampaikan Masa Depan Ibu Kota Baru Indonesia dalam Power Talk : Nusantara

15 Juni 2024 - 15:00 WITA

Edi Damansyah Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengembalian BKO Anggota Satlinmas se-Kukar

3 Juni 2024 - 11:15 WITA

Bunga Sakura | Didi & Friends Lagu Kanak-Kanak

12 Juni 2021 - 08:31 WITA

20 Minit Kompilasi Lagu Didi & Friends | 3 Satria & Naga Dan Lain-Lain | Diceriakan oleh SSPN

12 Juni 2021 - 08:29 WITA

Trending di Uncategorized