KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Guna mencegah konflik sosial, Mabes TNI AD menggelar pembinaan komunikasi (Binkom) di wilayah Kodim 0906/KKR, dengan tema Mencegah Konflik Sosial.
Puluhan organisasi masyarakat, keagamaan, paguyuban dan organisasi pemuda serta mahasiswa dan forum kemasyarakatan hadir dalam Binkom yang digelar di Aula Darmawangsa Kodim 0906/KKR, pada Selasa (25/02/2025).
Tak hanya itu kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Asisten Intelijen Kepala Staf Angkatan Darat (Waas Intel Kasad), Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio, yang sekaligus menyampaikan papar terkait Binkom.
Waas Intel Kasad Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio mengatakan bahwa, Indonesia merupakan bagian dari komunitas besar dengan keanekragaman yang luar biasa, baik itu sumber daya alam, suku, budaya maupun aspek lainnya.
Dimana menurutnya, hal tersebut bisa menjadi kekuatan, tetapi juga mengandung potensi maupun risiko yang perlu di waspadai.
“Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan ini terus kami selenggarakan secara berkesinambungan di berbagai tempat,” Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio
“Kami juga berupaya mengoptimalkan berbagai potensi yang ada, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki kemungkinan terjadi konflik,” sambung Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio.
Lebih lanjut Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio mengemukakan bahwa, TNI AD telah memetakan beberapa daerah yang berpotensi, salah satunya Kutai Kartanegara (Kukar).
Namun ia yakin, dengan adanya wawasan kebangsaan yang tinggi, Kukar mampu menghadapi berbagai tantangan dan mencegah potensi konflik yang mungkin terjadi.
“Saya yakin, dengan wawasan kebangsaan yang tinggi, Kukar mampu menghadapi berbagai tantangan dan mencegah potensi konflik yang mungkin terjadi,” tegas Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio.
Saat ditanya keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang rawan dengan potensi konflik, Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio menegaskan bahwa, sebagai negara tentunya sudah memiliki sistem penjagaan untuk memastikan stabilitas dan kondusifitas wilayah.
Menurutnya, dengan kehadiran IKN bukan menjadi sumber konflik, melainkan keuntungan bagi Kuta Kartanehara dan sekitarnya.
“Sebaliknya, Indonesia juga bangga memiliki Kukar dengan kekayaan budaya dan adatnya, dimanas seharusnya ini menjadi momen sinergi bukan perpecahan,” ungkap Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio.
Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio juga meminta agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi, pemahaman yang luas, serta menerapkan prinsip check and recheck dalam setiap informasi. Jika hal tersebut diterapkan, makai a meyakini tidak akan ada masalah atau konflik yang muncul.
“Konflik terjadi ketika kita gagal menyatukan berbagai keanekaragaman yang ada, tapi apabila menerapkan prinsip check and recheck dalam setiap informasi, maka tidak akan ada konflik yang muncul,” harap Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio.
Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio juga berharap, dalam tiga tahun kedepan, semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa konflik hanya membuang energi saja. Akan tetapi lebih focus untuk membangun negeri dan bersama-sama mencapai cita-cita besar Indonesia.
“Sebagai komponen bangsa, kita seharusnya fokus untuk membangun negeri, melihat ke depan dan bersama-sama mencapai cita-cita besar Indonesia,” pungkas Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio.
Sebagai informasi, dalam pelaksanaan Pembinaan Komunikasi (Binkom) ini pemateri tidak hanya diisi oleh Waas Intel Kasad Brigjen TNI Fransiskus Ari Susetio saja, namun juga menghadirikan sejumlah narasumber dari Kodim 0906/KKR, Polres Kukar dan Pemkab Kukar.(*)