KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Peluncuran program bantuan perlengkapan sekolah untuk siswa PAUD, SD, hingga SMP di Kutai Kartanegara bukan hanya memberi manfaat bagi dunia pendidikan, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku usaha lokal. Pemkab Kukar mendorong agar pengadaan perlengkapan sekolah, khususnya seragam, dapat melibatkan penjahit di daerah.
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, menegaskan bahwa keberadaan program ini tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan siswa, tetapi juga memberi dampak ekonomi secara nyata.
“Kami ingin manfaatnya berlapis. Anak-anak kita mendapatkan fasilitas layak, sementara para pelaku usaha lokal ikut bergerak,” ujarnya dalam launching di panggung utama Expo Erau 2025, Tenggarong, Minggu (28/9/2025).
Menurut Aulia, sekolah dapat bekerja sama dengan penjahit di sekitar wilayah masing-masing agar penyaluran bantuan seragam lebih cepat sekaligus membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Kalau sekolah-sekolah bisa menggandeng penjahit lokal, maka perputaran ekonomi akan kembali ke masyarakat kita sendiri,” tambahnya.
Program bantuan perlengkapan sekolah tahun ini dialokasikan melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dengan pola penyaluran dana tunai. Mekanisme tersebut memberi keleluasaan kepada sekolah untuk membeli perlengkapan sesuai kebutuhan siswa, termasuk seragam, tas, sepatu, hingga perlengkapan olahraga.
Adapun besaran bantuan yang diberikan yakni Rp1,2 juta untuk siswa PAUD, Rp1,5 juta untuk siswa SD, dan Rp1,8 juta untuk siswa SMP. Alokasi dana ini diprioritaskan agar seluruh siswa memiliki perlengkapan sekolah yang layak tanpa ada perbedaan mencolok.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menyebut bahwa strategi ini tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam menggerakkan ekonomi lokal.
“Program ini harus memberikan manfaat ganda. Selain pendidikan terbantu, masyarakat juga mendapat efek ekonomi,” katanya.
Thauhid menambahkan, penjahit lokal berpeluang besar mendapatkan orderan dari sekolah-sekolah yang menerima bantuan. Dengan demikian, pelaku UMKM di bidang konveksi juga ikut merasakan dampak positif dari program ini.
Ia menilai sinergi pendidikan dan ekonomi kerakyatan adalah kunci keberhasilan visi Pemkab Kukar dalam membangun daerah.
“Kalau semua pihak dilibatkan, program bantuan tidak hanya selesai di angka penyaluran, tetapi benar-benar terasa di masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah daerah menargetkan program bantuan perlengkapan sekolah ini menjadi agenda berkelanjutan. Evaluasi rutin akan dilakukan agar manfaatnya semakin besar, baik bagi siswa maupun perekonomian daerah.
Dengan langkah ini, Pemkab Kukar berharap pendidikan dapat terus tumbuh sejajar dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat, sehingga tercipta pembangunan yang adil, merata, dan berkelanjutan. (ADV/Disdikbud Kukar)
Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady