Menu

Mode Gelap
Pencarian Hari Kedua Korban Diterkam Buaya di Kampung Kasai Masih Nihil Otorita IKN dan BUMD Jakarta Teken MoU: Perkuat Kolaborasi Menuju Pengelolaan Kota Masa Depan Otorita IKN, DPRD, dan Pemkab PPU Bahas Sinkronisasi Wilayah, Kewenangan, dan Transisi Administratif di Kawasan Delineasi IKN 1 Orang Diterkam Buaya di Kampung Kasai, Berau Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Disdikbud Kukar Apresiasi Peran Kampus dalam Pelestarian Budaya Lewat Festival Nasi Bekepor

BERITA DAERAH · 7 Feb 2025 21:15 WITA ·

Semarakkan HPN, AMSI Kaltim Bakal Gelar Dialog Bisnis Migas


 Ketua Panitia HPN AMSI Kaltim Charles Siahaan, saat memberikan keterangan pers terkait Dialog Bisnis Migas yang akan digelar pada 13 Februari 2025 mendatang. (pic.fathurrabbany) Perbesar

Ketua Panitia HPN AMSI Kaltim Charles Siahaan, saat memberikan keterangan pers terkait Dialog Bisnis Migas yang akan digelar pada 13 Februari 2025 mendatang. (pic.fathurrabbany)

KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Pers Nasional (HPN), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Timur (Kaltim) akan menggelar kegiatan bertajuk Dialog Bisnis Migas pada 13 Februari 2025 di Gedung Pendopo Wakil Bupati Kutai Kartanegara.

Ada pun, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi mengenai berbagai persoalan industri migas di Kaltim serta mencari solusi yang konkret bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal.

Ketua Panitia HPN AMSI Kaltim Charles Siahaan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan HPN, yang diperingati setiap 9 Februari.

Kata dia, meskipun HPN merupakan agenda nasional, AMSI Kaltim berinisiatif untuk menggelar acara sendiri yang relevan dengan kondisi daerah.

“Kami ingin pers berperan dalam menjembatani persoalan di tengah masyarakat. Salah satu isu utama di Kaltim saat ini adalah bisnis migas, yang berkaitan dengan kelangkaan gas LPG, antrean BBM, dan akses pengusaha lokal ke sektor migas,” ujar Charles.

Menurut ia, meskipun Kaltim dikenal sebagai daerah kaya migas, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan BBM dan gas.

“Orang sering menyebut Kaltim kaya migas, tapi kenyataannya bensin masih harus antre, gas LPG langka. Ini paradoks yang perlu kita bahas dan cari solusinya,” tambahnya.

Charles menambahkan, selain membahas persoalan distribusi energi, Dialog Bisnis Migas juga akan mengangkat isu keterlibatan pengusaha lokal dalam industri migas.

Menurut dia, banyak pelaku usaha di Kaltim yang ingin berpartisipasi dalam bisnis migas, baik di sektor hulu maupun hilir, tetapi menghadapi berbagai hambatan.

“Banyak pengusaha lokal yang ingin masuk ke sektor migas, bukan hanya di hilir seperti penjualan BBM, tetapi juga di hulu seperti eksplorasi dan eksploitasi. Namun, mereka kerap menghadapi keterbatasan modal dan akses,” jelasnya.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa melalui Dialog Bisnis Migas ini, AMSI Kaltim menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan pemerintah, akademisi, dan pelaku industri migas untuk berbagi wawasan mengenai peluang dan tantangan bisnis migas di daerah.

“Kami berharap diskusi ini dapat membuka mata semua pihak, bahwa ada peluang bagi pengusaha lokal, tetapi aksesnya masih terbatas. Dengan dialog ini, kita bisa mencari jalan agar mereka bisa ikut berperan lebih besar,” tutup Charles. (*)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pencarian Hari Kedua Korban Diterkam Buaya di Kampung Kasai Masih Nihil

17 Juni 2025 - 19:15 WITA

1 Orang Diterkam Buaya di Kampung Kasai, Berau Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

16 Juni 2025 - 21:15 WITA

Disdikbud Kukar Apresiasi Peran Kampus dalam Pelestarian Budaya Lewat Festival Nasi Bekepor

16 Juni 2025 - 14:15 WITA

Disdikbud Kukar Dorong Regenerasi Pelestari Budaya Lewat Festival Nasi Bekepor

16 Juni 2025 - 13:15 WITA

Kala Fest Menghidupkan Kembali Romantika Citra Niaga Tempo Dulu

14 Juni 2025 - 12:15 WITA

Korban Tenggelam di Sungai Mahakam Ditemukan Meninggal Dunia, Operasi SAR Resmi Ditutup

13 Juni 2025 - 16:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH