KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) 2025 kembali menghadirkan suguhan seni yang memukau melalui street performance yang berlangsung di Simpang Odah Etam, Tenggarong, pada Minggu (20/7/2025) sore.
Kegiatan ini menampilkan beragam pertunjukan seni dari delegasi kesenian berbagai daerah di Indonesia, sebagai bagian dari upaya melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Nusantara.
Penampilan dibuka oleh kelompok seni Nawasena Semayang dari Kecamatan Kenohan, yang membawakan Tari Jepen Kreasi. Selanjutnya, giliran Cak Macak Ethnic Ensemble dari Provinsi Bangka Belitung, serta Pinang Ngelawai dari Kecamatan Kembang Janggut yang turut memeriahkan panggung budaya tersebut.
Sebagai penutup, Sanggar Gandes Pamantes dari Jawa Barat membawakan dua tarian unggulan: Tari Sugriwa Subali dan Tari Jaipongan Geboi, yang langsung memikat perhatian para penonton.
Pimpinan Sanggar, Indi, mengungkapkan kekagumannya terhadap Kota Tenggarong. Ia menyebut kota ini sangat maju, bersih, dan memiliki masyarakat yang ramah.
“Luar biasa. Kotanya bersih, masyarakatnya ramah, dan kami sangat senang bisa tampil di sini,” ujar Indi.

Salah satu penampilan dari Sanggar Gandes Pamantes Jawa Barat, dengan Tari Sugriwa Subali, dalam pentas seni street performance, pada rangkaian Kukar Festival Budaya Nusantara 2025. (Fairuz/KutaiKartanegara/KutaiPanrita.id)
Ia juga menjelaskan, Tari Sugriwa Subali mengangkat cerita tentang konflik perebutan tahta kerajaan yang menimbulkan perang saudara. Sedangkan Tari Geboi merupakan tari kreasi modern yang terinspirasi dari perkembangan seni Ketuk Tilu, salah satu kekayaan seni tradisional Jawa Barat.
Partisipasi Sanggar Gandes Pamantes di KFBN 2025 menjadi penampilan perdana mereka di Kutai Kartanegara, setelah sebelumnya tampil di beberapa kota di Indonesia seperti Semarang dan Bandung, bahkan hingga ke Malaysia.
Indi menyampaikan komitmennya untuk terus aktif dalam berbagai festival budaya di seluruh Indonesia. Ia juga menyoroti kekayaan budaya yang ada di Kutai Kartanegara.
“Budaya di Kutai ini luar biasa. Ada budaya Kesultanan, Pesisir, hingga Pedalaman yang semuanya berpadu harmonis dan saling memperkaya,” tuturnya.
Ia berharap Kukar Festival Budaya Nusantara terus berkembang di tahun-tahun mendatang dan dapat melibatkan lebih banyak provinsi serta seniman dari seluruh penjuru Indonesia.
“Semoga KFBN jadi ajang silaturahmi kebudayaan bagi para seniman Nusantara,” tambahnya.
Antusiasme pengunjung pun sangat tinggi. Banyak yang mengabadikan pertunjukan dengan kamera ponsel maupun DSLR. Tepuk tangan meriah selalu mengiringi akhir dari setiap penampilan.
Sebagai informasi, street performance KFBN 2025 digelar setiap sore pukul 16.30 WITA di Simpang Odah Etam, dan dilanjutkan setiap malam pukul 20.00 WITA di dua titik lainnya: panggung seni Taman Tanjong Tenggarong dan halaman Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Pewarta & Editor : Fairuz