KUTAIPANRITA.ID – Dengan Pindahnya Pusat Pemerintahan ke Ibukota Nusantara (IKN) Di Kalimantan Timur, tentunya hal ini memberikan dampak besar bagi sektor pariwisata di kaltim. Potensi wisata di kaltim digadang – gadang akan kian meningkat seiring dengan kehadiran IKN. Peningkatan tersebut juga perlu diikuti dengan peningkatan layanan yang sepadan. Sebagai contoh salah satu wisata unggulan di kaltim yakni wisata ke pulau Maratua di Kabupten Berau.
Karena di Maratua memiliki alam yang begitu cantik, membuat daya tarik wisatawan untuk berlibur semakin tinggi. Namun cukup disayangkan karena jadwal penerbangan ke maratua yang masih dapat dibilang jarang.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Ahmad Herwansyah menyebut ini hal ini ditenggarai karena ramainya wisatawan hanya pada hari tertentu saja. Permintaan penerbangan menuju maratua biasanya meningkat pada akhir pekan saja. Hal ini yang mendasari minimnya penerbangan pada hari normal.
“Kan penerbangan itu sudah ada dua yakni Wings Air dan Citilink, memang site penerbangan itu Jum’at Sabtu Minggu itu ramai, Senin sampai Kamis itu yang menjadi masalah,” ungkap Herwansyah di Kantor Dispar Kaltim, Samarinda, Senin (16/10/2023).
Walaupun Bandara Maratua ini sudah masuk dalam standar penerbangan dengan landasan pacu sepanjang 1.600 meter, dirinya juga mempersilahkan jika ada pihak swasta untuk melakukan penerbangan jenis amfibi.
“Ada yang mau masuk, tapi biaya uji cobanya Rp 800 juta, mahal betul,” katanya.
Dispar Kaltim juga akan terus berupaya menambah jadwal penerbangan dan juga turut meningkatkan layananan destinasi pariwisata di kaltim.
“Iya untuk penambahan kami masih rapatkan, masih hitung-hitung harga, kita berbicara subsidinya kan berani berapa. Kalau disubsidi ternyata sitenya kosong Senin sampai Kamis siapa yang mau bayar,” pungkasnya.(adv/disparkaltim/al/fz)