KUTAIPANRITA.ID – Dinas Pariwisata Kalimantan Timur menyebutkan bahwa Ekowisata di Kalimantan Timur merupakan jenis wisata yang sangat diminati oleh turis mancanegara. Contoh-contoh dari tempat wisata yang paling diminati adalah destinasi wisata di Kawasan Berau dan Pulau Derawan.
Ekowisata di Kalimantan Timur menarik minat turis mancanegara karena menawarkan keindahan alam yang masih alami dan keunikan flora dan fauna yang hanya dapat ditemukan di daerah tersebut.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Restiawan Baihaqi menyebut bahwa wisatawan dari mancanegaralah yang biasanya lebih menikmati untuk berwisata di Kalimantar Timur terutama di destinasi Ekowisata.
“Ekowisata kita lebih banyak diminati oleh wisatawan mancanegara, contohnya dari eropa, asia, rusia,” Ujar Baihaqi.
Baihaqi melanjutkan bahwa kawasan Berau dan Pulau Derawan hingga Biduk Biduk menjadi daya tarik utama ekowisata di Kalimantan Timur karena memiliki hutan bakau yang luas, terumbu karang yang indah, serta spesies penyu yang langka.
Wisatawan mancanegara dapat menikmati kegiatan melihat satwa liar seperti penyu hijau, penyu sisik, dan penyu belimbing, serta menyelam di perairan yang kaya akan keanekaragaman hayati. Selain itu, ekowisata di Kalimantan Timur juga memberikan kontribusi positif bagi pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pengembangan ekonomi berkelanjutan dan edukasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
“Yang paling tinggi dikunjungi wisatawan asing nomer satu kepulauan derawan, maratua, biduk biduk,” lanjutnya.
Namun kendati demikian, wisatawan asing kini juga mulai melirik Kawasan Kutai Kartanegara karena promosi yang terus digencarkan oleh Dispar Kaltim.
Menurutnya wisatawan mancanegara menyukai ekowisata di Kaltim karena eksotisme serta lamanya visa yang membuat wisatawan asing betah untuk menjelajah wilayah Kalimantan Timur.
“Rute yang ditempuh melewati Kawasan Kawasan destinasi wisata hingga wisata kebudayaan yang eksotis, apalagi wisatawan mancanegara biasanya long stay di Indonesia, mereka rata rata menghabiskan waktu satu minggu di Kaltim,” tutupnya.(adv/disparkaltim/al/fz)