Menu

Mode Gelap
Kepala Otorita IKN Sambut Kunjungan Dekranas dan Ibu Seruni Kabinet Merah Putih di IKN Rapat Dengar Pendapat Komisi 2 DPR RI, Otorita IKN Paparkan Rencana Anggaran 2026 Bupati Wajo Apresiasi Sambutan Hangat Pemkab Kukar dalam Kunjungan Silaturahmi Bupati Kukar Terima Kunjungan Silaturahmi Bupati Wajo di Pendopo Odah Etam Bahasa Daerah Beragam, Disdikbud Kukar Libatkan Ahli Bahasa Susun Materi Ajar

BERITA DAERAH · 14 Jun 2025 12:15 WITA ·

Kala Fest Menghidupkan Kembali Romantika Citra Niaga Tempo Dulu


 Kala Fest Menghidupkan Kembali Romantika Citra Niaga Tempo Dulu. (Axel/Fairuz/KutaiPanrita.id) Perbesar

Kala Fest Menghidupkan Kembali Romantika Citra Niaga Tempo Dulu. (Axel/Fairuz/KutaiPanrita.id)

KUTAIPANRITA.ID, SAMARINDA – Suara sepeda onthel berderit pelan, menyusuri batu-batu trotoar yang telah menua, di antara kios-kios tua kawasan Citra Niaga. Sore perlahan berganti malam. Lampu-lampu remang mulai menyala, memperkuat nuansa tempo dulu. Samarinda seakan mundur ke masa silam, tepatnya ke era 70 hingga 80-an yang penuh warna dan kehidupan.

Inilah Kala Fest 2025, festival yang digelar oleh Tirtonegoro Foundation selama tiga hari penuh di pusat kota Samarinda. Mengusung tema “Samarinda Tempo Dulu”, festival ini tak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menghidupkan kembali memori kolektif warga akan masa-masa yang kini tinggal kenangan.

Di tengah alunan musik lawas dan aroma jajanan jadul yang menggoda, pengunjung seolah enggan melewatkan satu pun detail dari nostalgia yang disajikan. Anak-anak tampak antusias mencoba permainan tradisional, sementara orang tua tersenyum lirih saat menatap deretan buku-buku klasik—judul-judul yang dulu menemani masa muda mereka.

Festival ini bukan hanya tentang seni dan hiburan. Kala Fest menjadi ruang temu antargenerasi. Sebuah forum kecil dihadirkan untuk membahas sejarah kota dan bagaimana wajah Samarinda berubah dari masa ke masa.

Ketua panitia, Ramadhan Sabilla Majid, menyebut Kala Fest sebagai pengingat jati diri kota. Ia berharap generasi muda tak sekadar datang untuk bersenang-senang, tetapi juga memahami bahwa budaya dan sejarah bukan hanya bagian dari masa lalu—melainkan warisan yang layak dijaga dan diteruskan.

“Kala Fest bukan hanya sekadar acara, tetapi menjadi cermin bagi Samarinda. Kita menengok masa lalu, bukan untuk tinggal di sana, melainkan agar tak lupa dari mana kita berasal,” tutup Ramadhan Sabilla Majid.

 

Pewarta : Axel
Editor  : Fairuz
Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Bupati Wajo Apresiasi Sambutan Hangat Pemkab Kukar dalam Kunjungan Silaturahmi

8 Juli 2025 - 17:15 WITA

Bupati Kukar Terima Kunjungan Silaturahmi Bupati Wajo di Pendopo Odah Etam

8 Juli 2025 - 16:15 WITA

Bahasa Daerah Beragam, Disdikbud Kukar Libatkan Ahli Bahasa Susun Materi Ajar

8 Juli 2025 - 11:15 WITA

Disdikbud Kukar Gelar Bimtek Penyusunan Silabus Muatan Lokal Selama 3 Hari

8 Juli 2025 - 09:15 WITA

Kemendikdasmen dan Disdikbud Seluruh Daerah Gelar Pelatihan Guru Coding dan Kecerdasan Artifisial, Dorong Transformasi Digital Pendidikan

7 Juli 2025 - 13:15 WITA

Taruna Dara Kukar 2025 Resmi Terpilih, Dispar Kukar Siap Libatkan Promosikan Wisata Daerah

6 Juli 2025 - 13:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH