Menu

Mode Gelap
Disdikbud Kukar Prioritaskan SPM di Tahun 2025 Bukan Sekadar Kunjungan, Masyarakat Dalam dan Luar Negeri Antusias Melihat Langsung Progres IKN Unggul dalam Perhitungan Cepat, Aulia-Rendi Siap Lanjutkan Pembangunan di Kukar Paslon 01 Unggul di PSU Kukar, Ketua Bapilu Aulia-Rendi Rusdiono : “Kami Yakin Menang” Hasil Quick Count : Aulia – Rendi Ungguli PSU Kukar

BERITA DAERAH · 16 Nov 2023 11:40 WITA ·

Keistimewaan Sulam Tumpar, Kerajinan Bordir Suku Dayak Benuaq Kebanggaan Kaltim


 Keistimewaan Sulam Tumpar, Kerajinan Bordir Suku Dayak Benuaq Kebanggaan Kaltim Perbesar

KUTAIPANRITA.ID – Dinas Pariwisata Kalimantan Timur menilai bahwa sulam tampar, kerajinan bordir tradisional dari Suku Dayak Benuaq memiliki keistimewaan tersendiri sebagai sebuah warisan budaya di Indonesia.

Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Awang Khalik menjelaskan, sulam tumpar memiliki karakter yang kuat sebagai representasi Kalimantan Timur. Umumnya, sulam tumpar sering diaplikasikan pada kain, khususnya tenun ‘Ulap Doyo’.

“Sulam tumpar dibuat secara manual menggunakan tangan kreatif masyarakat Kaltim, dibuat menggunakan jarum, benang dasar, hingga benang sulam berwarna-warni,” bebernya.

Lebih lanjut, Awang menyampaikan jika sulam tempat dikenal dengan desain yang unik dan rumit. Ia menambahkan, inspirasi dari desainnya seringkali mencerminkan nilai-nilai alam dan cerita rakyat setempat.

Para pengrajin seringkali menciptakan motif yang filosofis, tergantung kreativitas para pembuatnya. Sejumlah motif biasanya lahir dari warisan tradisional, sebagian pula motif yang dikembangkan secara modern oleh para pengrajin.

“Motifnya mulai dari burung enggang, anggrek, ayam hutan, hingga ukiran khas Bumi Etam. Sedangkan variasi warna pada sulam tumpar, mencerminkan spirit masyarakat Suku Dayak Benuaq,” paparnya beberapa waktu lalu.

“Sejumlah motif yang terkenal termasuk burung enggang, ayam hutan, anggrek hutan, dan ukiran khas Kalimantan Timur. Warna benang warna-warni mencerminkan spirit masyarakat Suku Dayak Benuaq,” imbuhnya.

Kendati demikian, Dispar Kaltim terus mendorong para pengrajin untuk terus menciptakan ragam produk dari sulam tampar. Awang berharap, sulam tampar jangan sampai tergerus oleh perkembangan fashion yang kian modern.

“Harapannya, sulam tumpar bisa terus dilestarikan. Kami juga mengimbau para pengrajin, untuk rutin berpartisipasi dalam pameran-pameran kriya yang sering kita selenggarakan,” tutup Awang.(adv/disparkaltim/al/fz)

Artikel ini telah dibaca 169 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Disdikbud Kukar Prioritaskan SPM di Tahun 2025

21 April 2025 - 15:15 WITA

Bupati Kukar Edi Damansyah Minta Masyarakat Untuk Jaga Kondusifitas Selama Pelaksanaan PSU

19 April 2025 - 12:15 WITA

Sunggono Pastikan PSU Berjalan Lancar dan Aman di Kukar

19 April 2025 - 11:15 WITA

Disdikbud Kukar Dukung Program Pemerintah Daerah Lewat “GEMA”

17 April 2025 - 15:15 WITA

Bupati Kukar Keluarkan Surat Edaran Terkait PSU 2025

16 April 2025 - 13:15 WITA

Pencerahan di Acara Buka Puasa Bersama AMSI Kaltim: Merajut Kebersamaan dan Meningkatkan Kedisiplinan Ibadah

26 Maret 2025 - 08:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH