KUTAIPANRITA.ID – Ada sepenggal sejarah di Kalimantan Timur yang berlokasi di daerah Berau, yakni salah satu gedung peninggalan zaman penjajahan yang terletak di Jalan Kamar Bola, Teluk Bayur, Kabupaten Berau. Gedung ini pernah dimanfaatkan sebagai sekolah, kantor, hingga arena olahraga.
Setelah mengalami perbaikan, kondisi gedung ini semakin memikat dan menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar. Pemulihan gedung ini sendiri adalah langkah yang penting untuk rehabilitasi dan pengembangan kawasan tersebut.
Revitalisasi gedung dan halaman Museum Kamar Bola saat ini hampir rampung. Tinggal menyisakan pemasangan komponen-komponen yang berkaitan dengan wisata edukasi Tambang Batu Bara dan sejarah Tambang batu bara pertama kali oleh Belanda di Teluk Bayur.
Tokoh Masyarakat Bayur, Agus Wahyudi berharap untuk pengelolaannya dapat diserahkan kepada warga setempat.
“Kita pengen juga mereka sebagai pelaku nanti, pokdarwis nya ini nanti akan kita hidupkan,” Kata Agus.
Lebih lanjut menurutnya saat ini bangunan tersebut dinilai masih layak terutama setelah revitalisasi keadaanya sudah semakin baik.
“Dia punya sejarah dia masih punya bangunan2 fisik yang bisa kita realitaskan saya rasa itu sudah satu langkah maju sehingga kita tidak perlu lagi terlalu lama terlalu banyak investasi,” lanjut Agus.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Berau mengungkapkan bahwa pengelolaan museum batu bara itu rencananya akan diserahkan pada kelompok sadar wisata Stainkollen Teluk Bayur.
Dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau juga mulai mengambil langkah serius, salah satunya dengan memberikan bimbingan pengelolaan wisata kepada kelompok sadar wisata. Selanjutnya, kelompok ini akan dibawa belajar mengelola objek wisata di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
“Kita akan membawa temen temen pokdarwis dari teluk bayur untuk belajar pengelolaan museum batu bara, Tujuannya agar mereka paham, bagaimana cara mengelola museum batu bara yang benar,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Samsiah.
Selain itu dirinya juga akan berkolaborasi dan bersinergi dengan perusahaan tambang batu bara yang ada di Kabupaten Berau untuk mengisi museum batu bara tersebut.
“sambil juga kita udah sorting bagaimana kita akan mengisi museum batu bara kita berharap dari rekan swasta sektor pertambangan bisa ikut berkontribusi untuk ikut mengisi museum batubara,” tutup Samsiah.(adv/disparkaltim/al/fz)