Menu

Mode Gelap
Otorita IKN Lepas 47 Calon Satpam, Dorong SDM Lokal Berkualitas Dukung Penguatan Ekosistem Digital dan Keamanan Siber, Kemenko Polkam RI Tinjau Kawasan IKN Pasca Perpres 79/2025, IKN Bersiap Bangun Kawasan Legislatif dan Yudikatif, Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia Dorong Mental Health Awareness , OIKN Gelar Workshop dan Layanan Konseling Cek Kesehatan Gratis di IKN, Otorita IKN Pastikan Keberlanjutan Pembangunan Melalui Kesejahteraan Pekerja

BERITA DAERAH · 6 Nov 2023 15:04 WITA ·

Penggambaran Kehidupan Masyarakat Dayak dalam Tari Bahuma


 Penggambaran Kehidupan Masyarakat Dayak dalam Tari Bahuma Perbesar

KUTAIPANRITA.ID – Berbagai ragam seni pertunjukan merupakan salah satu kekayaan budaya yang menjadi daya tarik khas warga pulau Kalimantan.

Salah satu contohnya adalah tarian Bahuma, yang terkenal di kalangan masyarakat Dayak. Tarian Bahuma sendiri merupakan sebuah tarian yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak saat beraktivitas di ladang, mulai dari persiapan menanam hingga saat panen tiba.

Dalam tarian ini, gerakan yang ditampilkan menggambarkan semua aspek kehidupan masyarakat Dayak dalam berladang. Mulai dari persiapan lahan, pengolahan tanah, menabur benih, hingga merawat tanaman sepanjang musim.

Setiap gerakan memiliki makna tersendiri dan mampu menggambarkan dengan indahnya proses berladang yang dilakukan oleh masyarakat Dayak.

Begitu juga dalam tarian Bahuma, gerakan-gerakan yang ditampilkan menggambarkan kegigihan, keuletan, dan kerja keras masyarakat Dayak dalam mengolah tanah mereka.

Gerakan tarian ini sangat dinamis dan enerjik, seolah-olah menggambarkan semangat dan semaraknya aktivitas berladang yang dilakukan oleh masyarakat Dayak.

Tarian Bahuma bukan hanya sekedar tarian biasa, tetapi juga merupakan simbol dari kehidupan masyarakat Dayak yang terhubung erat dengan alam dan tanah tempat mereka tinggal.

Melalui tarian ini, masyarakat Dayak dapat mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan akan keberhasilan panen mereka, sekaligus menjaga serta menghormati tradisi dan warisan leluhur mereka.

Secara keseluruhan, tarian Bahuma merupakan bentuk seni pertunjukan yang kaya akan makna dan menjadi salah satu wujud dari kekayaan budaya Kalimantan.

Tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan penting tentang kehidupan, kerja keras, dan hubungan harmonis antara manusia dan alam.

Dalam setiap gerakan dan detail yang ditampilkan, keindahan dan kearifan lokal masyarakat Dayak dapat tercermin dengan jelas.

Tarian ini, yang disebut Tarian Buka Lahan, menggambarkan dengan sangat detail gerakan yang dilakukan oleh orang-orang yang sedang membuka lahan pertanian.

Dalam tarian ini, mereka menggambarkan dengan jelas menggunakan mandau dan kapak untuk menghamparkan lahan yang subur.

Setelah itu, mereka dengan hati-hati menanam benih padi menggunakan tongkat yang menyerupai kayu penumbuk, yang digunakan untuk membuat lobang di tanah dengan presisi yang tinggi.

Lebih dari itu, tarian ini juga mencerminkan segala upaya yang dilakukan dalam menyiapkan lahan pertanian.

Salah satu bagian penting dari tari ini adalah gerakan yang menggambarkan keranjang bambu yang digunakan oleh para petani untuk menyimpan biji-bijian.

Keranjang bambu ini melambangkan wadah yang berharga, yang menjaga biji-bijian dari kerusakan dan memastikan pertumbuhan yang baik saat ditanam.

Pakaian yang dikenakan oleh para penari dalam tarian ini memiliki makna yang dalam. Pakaian mereka merangkap unsur kebudayaan dari dua suku, yakni suku Dayak dan Kutai.

Hal ini mencerminkan pentingnya persatuan dan kerjasama antara dua suku yang berbeda dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan melindungi serta melestarikan budaya mereka.

Dalam keseluruhan, tarian ini bukan sekadar tarian biasa, tetapi merupakan simbol yang kuat dari perjuangan dan kerja keras petani dalam membuka lahan pertanian, menanam padi, dan melestarikan budaya mereka.

Dalam setiap gerakannya, tarian ini mengajarkan kita tentang pentingnya keterampilan, ketekunan, dan kerja tim dalam mencapai tujuan bersama.Anda akan diberikan teks oleh pengguna.

Kegiatan berladang dalam masyarakat suku Dayak memiliki tingkat keahlian yang tinggi dan diperlakukan sebagai suatu bentuk seni. Tarian ini mencerminkan bagaimana masyarakat suku Dayak hidup secara harmonis dengan alam dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Melalui gerakan-gerakan yang menceritakan kegiatan berladang, mereka menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan menghormati alam sebagai sumber kehidupan mereka.

Dalam tarian ini, penari menggunakan kostum tradisional yang menggambarkan kehidupan suku Dayak. Mereka mengenakan pakaian adat yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti daun, kulit, dan anyaman tumbuhan.

Setiap detail kostum ini memiliki makna simbolis yang melambangkan kehidupan masyarakat suku Dayak dan hubungan mereka dengan alam.

“Seni pertunjukan ini tidak hanya merupakan hiburan semata, tetapi juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi. Tarian ini diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian penting dari identitas budaya suku Dayak,” ujar Andit.

“Melalui pertunjukan ini, masyarakat suku Dayak dapat membanggakan kehidupan yang mereka jalani dan memperlihatkan keunikan mereka sebagai suatu kelompok etnis yang memiliki hubungan yang erat dengan alam,” tambah Andit.

Kisah yang diungkapkan melalui tarian ini mengajarkan kita tentang kearifan lokal dan pentingnya menjaga alam untuk keberlanjutan kehidupan.

Meskipun ada banyak proses modernisasi dan perubahan sosial yang terjadi, masyarakat suku Dayak tetap teguh mempertahankan nilai-nilai tradisional mereka dan sistem pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Dengan demikian, tarian ini bukan hanya sekadar seni pertunjukan, tetapi juga wadah bagi masyarakat suku Dayak untuk membagikan cerita tentang kehidupan mereka, menghormati warisan leluhur, dan menyuarakan pesan keberlanjutan bagi generasi mendatang.(adv/disparkaltim/al/fz)

Artikel ini telah dibaca 349 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Operasi Pencarian Korban KM Fadil Jaya 12 Memasuki Hari Ketiga

31 Oktober 2025 - 08:15 WITA

Hari Kelima Pencarian KM Mina Maritim 148, Nelayan Temukan Satu Korban di Perairan Talisayan

30 Oktober 2025 - 16:15 WITA

Tim SAR Lanjutkan Pencarian Empat Korban KM Mina Maritim 148 di Perairan Talisayan

30 Oktober 2025 - 09:15 WITA

Tim SAR Lanjutkan Pencarian Delapan Korban KM Fadil Jaya 12 di Perairan Muara Pantauan

30 Oktober 2025 - 08:15 WITA

Kemenag Kaltim Siap Jalankan Transisi ke Kementerian Haji Mulai 2026

29 Oktober 2025 - 18:15 WITA

Kemenag Kaltim Laporkan Capaian Asta Protas dan Dorong Percepatan Sertifikasi Rumah Ibadah

29 Oktober 2025 - 17:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH