KUTAIPANRITA.ID – Sebagai bentuk meningkatkan kualitas Ekonomi Kreatif di Kaltim, salah satu strategi yang diterapkan oleh Dispar Kaltim adalah melalui penyelenggaraan berbagai workshop, kompetisi hingga festival.
Dengan hadirnya kompetisi maupun festival, diharapkan akan kian menggenjot mental para pelaku ekraf untuk terus memberikan kualitas yang terbaik dalam membuat karyanya. Nantinya para pemenang kompetisi akan dilakukan pendampingan untuk memamerkan karyanya di luar kota.
“Setelah workshop kita buat sesi berupa kompetisi maupun festival baru setelah ada pemenanngnya kita bawa kita adakan pendampingan di luar kota,” ujar Awang.
Selain itu Dispar Kaltim juga memfasilitasi kepada para pelaku ekraf untuk melakukan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). tidak perlu melalui proses workshop atau pun kompetisi, produk yang didaftarkan untuk HAKI merupakan produk yang sudah matang. Dispar Kaltim akan memberikan pembinaan bagi para pelaku UMKM yang ingin mendaftarkan produknya.
“Kadang kita lngsung juga bawa mereka untuk melakukan pameran, ke sarinah atau kota tua atau langsung kita HAKI kan karena semua pelaku ini punya kekuatan yang berbeda – beda, karena ada yang startup, ada yang baru tau dengan dunia ekraf, ada yang sudah jadi tapi kesulitan memasarkan, nah kita bantu disitu setelah semua sudah berupa produk jadi, disitulah maka akan kita HAKI kan,” lanjut Awang.
Harapannya di tahun 2024 hal ini tidak hanya akan berlaku untuk produk Kriya, melainkan juga dapat berlaku untuk produk kuliner dan objek keeasi seni bernilai ekonomis lainnya.
“Mudahan tahun 2024 kita bisa terus menerapkan alur seperti ini, dan tidak hanya di wastra kriya saja namun juga di kulinernya, kriya maupun objek kreasi lainnya,” tutupnya.(adv)