KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Di tengah derasnya arus informasi digital, literasi menjadi kemampuan yang tak bisa ditawar. Sayangnya, berbagai riset menunjukkan bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Data terbaru dari Asesmen Nasional menunjukkan bahwa lebih dari 38% siswa sekolah dasar belum mencapai kemampuan literasi dasar yang memadai.
Kondisi ini kian memprihatinkan ketika masyarakat harus berhadapan dengan banjir informasi yang belum tentu benar. Minimnya kemampuan membaca kritis menyebabkan banyak orang mudah terpengaruh oleh hoaks, ujaran kebencian, hingga propaganda.
Tak hanya di dunia maya, dampaknya juga terasa di kehidupan nyata, seperti dalam pengambilan keputusan sosial dan politik.
Berbagai pihak mulai gencar melakukan intervensi terkait peningkatan kualitas literasi diberbagai daerah termasuk Kukar.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan memaksimalkan peningkatan literasi dengan pemanfaatan anggaran 2025.
“Salah satu fokus kita memang adalah peningkatan literasi. Kita sediakan bukunya, alat peraganya,” ucap Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, pada Selasa (22/04/2025).
Intervensi juga akan dilakukan melalui peningkatan Sarana dan Prasarana (Sapras) sebagai pendukung dalam memberikan kenyamanan bagi para pelajar sehingga lebih tertarik untuk membaca buku.
Beberapa program yang akan dilakukan tersebut diharapkan mampu mendorong masyarakat khususnya para pelajar untuk gemar membaca sehingga kualitas individu meningkat seiring meningkatnya pengetahuan.
“Mudah-mudahan ke depannya kualitas SDM melalui peningkatan literasi bisa meningkat dan memberikan dampak positif bagi perkembangan daerah,” harap Thauhid Afrilian Noor. (ADV/DisdikbudKukar)
Pewarta : Indirwan Editor : Fairuz