Menu

Mode Gelap
Otorita IKN Dorong Gaya Hidup Sehat Menuju ASN yang Produktif dan Tangguh di Ibu Kota Masa Depan Polres Kukar Ungkap Tujuh Kasus Curanmor dalam Operasi Mahakam Otorita IKN Perkuat Edukasi Pencegahan Stunting bagi Calon Ibu dan Keluarga Rentan di Sepaku Retret ASN Otorita IKN Persiapkan Fondasi Birokrasi Baru Menuju Ibu Kota Politik 2028 Otorita IKN Tanam 600 Pohon Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

NASIONAL · 2 Sep 2025 15:15 WITA ·

Media Massa Harus Kedepankan Standar Etika Tertinggi untuk Pastikan Integritas Informasi


 Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Pusat, Wahyu Dhyatmika. (Istimewa) Perbesar

Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Pusat, Wahyu Dhyatmika. (Istimewa)

KUTAIPANRITA.ID, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wahyu Dhyatmika, menegaskan bahwa media massa harus menjaga standar etika jurnalistik tertinggi untuk memastikan integritas informasi di tengah situasi keamanan nasional yang semakin tidak kondusif.

Menurut Wahyu, meningkatnya frekuensi bentrokan antara massa dan aparat penegak hukum membuat peran media arus utama sebagai clearing house of information kian vital. Ia mengingatkan agar media tidak ikut menyebarkan misinformasi dan disinformasi yang berpotensi memicu provokasi, ujaran kebencian, hingga aksi kekerasan.

“Media harus mewaspadai upaya penyebarluasan provokasi, ujaran kebencian (hate speech), dan hoaks, serta menjaga agar percakapan publik di media sosial dan aplikasi percakapan tetap konstruktif dalam kerangka penyampaian aspirasi publik yang demokratis,” tegas Wahyu.

Ia menambahkan, pers sebagai pilar keempat demokrasi dituntut publik untuk menjaga keberadaan ekosistem informasi yang akurat, terpercaya, dan dapat diandalkan. Hal ini dianggap sangat penting di tengah krisis kepercayaan yang sedang terjadi.

Seruan AMSI

Dalam pernyataan terbuka, AMSI mengeluarkan tiga seruan penting:

  1. Semua pengelola media massa dan jurnalis harus berkomitmen menerapkan standar etika jurnalistik tertinggi dalam peliputan demonstrasi maupun situasi terkini.
  2. Media wajib menjaga integritas informasi dan memastikan publik menerima berita yang faktual, terverifikasi, tidak bias, serta bebas manipulasi.
  3. Setiap produk jurnalistik harus melalui disiplin verifikasi, termasuk aktif melakukan cek fakta untuk menanggapi maraknya misinformasi dan disinformasi, baik yang bersumber dari media sosial maupun teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti deepfake.

Wahyu menekankan, keberhasilan media menjaga integritas informasi akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan semua pemangku kepentingan terhadap peran vital media arus utama dalam demokrasi Indonesia.

“Kami berharap semua pengelola media, terutama anggota AMSI di seluruh Indonesia, menaati pernyataan terbuka ini. Media harus tetap memegang teguh fungsinya sebagai pilar demokrasi demi menjaga stabilitas bangsa,” ujarnya.

 

Sumber: Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)
Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Pemerintah Tegaskan Tata Kelola AI Harus Human-Centric, Dewan Pers Bekali Jurnalis dengan Panduan Etika Penggunaannya

23 Oktober 2025 - 16:15 WITA

New Media vs Media Lama: Siapa yang Lebih Didengar Publik?

23 Oktober 2025 - 15:15 WITA

IDC 2025, AMSI: Ada Ancaman AI Terhadap Eksistensi Media

22 Oktober 2025 - 16:15 WITA

AMSI Gelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2025, Mengangkat Tema Besar ‘Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”

21 Oktober 2025 - 21:15 WITA

AMSI Gelar Diskusi Publik: Membangun Ekosistem Digital yang Demokratis dan Inklusif Berbasis HAM

16 Oktober 2025 - 13:15 WITA

Dewan Pers Dorong Perlindungan Karya Jurnalistik dalam Revisi RUU Hak Cipta

16 Oktober 2025 - 12:15 WITA

Trending di NASIONAL