Menu

Mode Gelap
Bersama Sekolah Rakyat Presiden, IKN Cetak Generasi Cerdas, Percaya Diri, dan Siap Global KPK jadwalkan pemanggilan ulang mantan Menag Yaqut Cholil Qoumas Harga tiga produk emas di Pegadaian hari ini kompak naik Timnas putri U-20 Indonesia tahan imbang Myanmar 2-2 Bea Cukai Samarinda Musnahkan Rokok dan Miras Ilegal Senilai Miliaran Rupiah

EKONOMI · 2 Jun 2025 11:15 WITA ·

Rupiah Diprediksi Menguat Seiring Ancaman Tarif Trump Terhadap Baja


 Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/Spt. Perbesar

Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/Spt.

“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang kembali tertekan oleh sentimen negatif seputar tarif menyusul ancaman Trump pada aluminium dan baja”

KUTAIPANRITA.ID, JAKARTA – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah pada Senin, menguat seiring ancaman tarif terhadap baja dan aluminium yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump

“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang kembali tertekan oleh sentimen negatif seputar tarif menyusul ancaman Trump pada aluminium dan baja,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Pada Jumat (30/5), Trump mengumumkan kenaikan besar tarif impor baja dan aluminium dengan menggandakan tarif dari 25 persen menjadi 50 persen sebagai langkah melindungi industri dalam negeri Amerika.

Trump berpendapat bahwa kenaikan ini akan menutup celah yang selama ini dimanfaatkan para pesaing asing untuk melewati tarif sebelumnya.

Di hadapan para investor sektor baja, Presiden AS menyatakan tarif sebesar 25 persen masih belum mampu mengamankan industri tersebut dari para pesaing. Namun, dengan tambahan tarif menjadi 50 persen, Trump yakni tidak ada lagi yang melewati tarif sebelumnya.

Di sisi lain, data Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia Masih menunjukkan kontraksi, sehingga membatasi kurs rupiah.

“Angka PMI manufaktur Indonesia berada di 47.4 (di bawah 50 diartikan kontraksi)l.sal ini mengindikasikan sentimen di sektor manufacturing yang menurun, baik oleh permintaan domestik yang masih lemah, maupun kekhawatiran seputar tarif,” ucap Lukman.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi di Jakarta menguat sebesar 2 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.327 per dolar AS.

Sumber : Antara News – Kantor Berita Indonesia – www.antaranews.com

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

KPK jadwalkan pemanggilan ulang mantan Menag Yaqut Cholil Qoumas

9 Agustus 2025 - 09:17 WITA

Harga tiga produk emas di Pegadaian hari ini kompak naik

9 Agustus 2025 - 08:15 WITA

Timnas putri U-20 Indonesia tahan imbang Myanmar 2-2

9 Agustus 2025 - 07:15 WITA

KPK sebut penyelidikan kasus kuota haji sudah masuk babak akhir

8 Agustus 2025 - 08:15 WITA

Prabowo minta buka penerbangan internasional langsung ke daerah wisata

8 Agustus 2025 - 07:15 WITA

Mendag: Omnichannel jadi solusi untuk mengatasi fenomena rojali

7 Agustus 2025 - 15:15 WITA

Trending di NASIONAL