Menu

Mode Gelap
Otorita IKN Selenggarakan Bird Race Pertama di Kalimantan untuk Perkenalkan Keanekaragaman Hayati IKN Bupati Kukar Edi Damansyah Serahkan Hadiah Pemenang Event Trail HERO 2025 Bupati Kukar Serahkan Bantuan Dana Hibah sebesar 470 Juta di Masjid Daarusa’adah Kelurahan Loa Tebu Bupati Kukar Edi Damansyah Lepas Peserta Event Trail Hardenduro Borneo 2025 Lantik Pengurus LPTQ Muara Jawa, Sunggono : Gunakan Kesempatan Ini Untuk Mencetak Insan Qur’ani

BERITA DAERAH · 12 Nov 2023 15:23 WITA ·

Kesenia Tari Datun Julud Tari Kebudayaan Asal Dayak Kenyah


 Kesenia Tari Datun Julud Tari Kebudayaan Asal Dayak Kenyah Perbesar

KUTAIPANRITA.ID – Bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya di Kalimantan yang terdiri dari beragam suku, ras, dan seni budaya, tentunya memiliki cara tersendiri untuk mengekspresikan kegembiraan suasana hati.

Salah satunya terbentuk dalam tarian daerah. Misalnya saja tarian Datun Julud, yang dianggap sebagai simbol rasa syukur atas karunia yang diberikan oleh Sang Pencipta. Dan tarian ini sendiri ditampilkan oleh gadis cantik dari suku Dayak Kenyah.

Tari tradisional bernama Datun Julud adalah sebuah tarian yang memiliki akar budaya yang dalam dan membanggakan dari suku Dayak Kenyah yang berpusat di Kalimantan Timur. Tarian ini adalah sebuah karya seni yang diwariskan dari generasi ke generasi dan memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Dayak Kenyah.

Tarian Datun Julud ini ditampilkan dengan penuh sukacita oleh para gadis cantik yang berasal dari suku Dayak Kenyah. Mereka dengan gemilang dan berbakat menari dengan anggun serta memperlihatkan teknik yang dipelajari dengan baik.

Tarian ini merupakan sebuah kebanggaan bagi komunitas Dayak Kenyah dan melambangkan keindahan, kegembiraan, dan kehidupan mereka.

Setiap penampilan tari Datun Julud melibatkan banyak penari, yang menambah kekuatan dan semangat kolektif dalam tarian ini.

Dalam setiap gerakannya, para penari membentuk formasi yang indah dan terkoordinasi, menciptakan harmoni yang memikat mata penonton. Mereka dengan penuh kesamaan hati memberikan yang terbaik dalam keindahan gerakan dan sikap yang mempesona.

Tari tradisional ini memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat Dayak Kenyah. Tarian ini sering dipentaskan sebagai bentuk penyambutan terhadap kedatangan tamu spesial dan juga diadakan dalam acara festival lokal.

Melalui tarian ini, Dayak Kenyah menyampaikan rasa keterhormatan dan keramahan mereka kepada para tamu serta memamerkan warisan budaya yang kaya dan unik.

Tarian Datun Julud juga menjadi simbol persatuan dan gotong royong dalam masyarakat Dayak Kenyah. Setiap anggota suku berkumpul, berlatih, dan tampil bersama, menjalin ikatan yang erat dan mempererat hubungan sosial mereka.

Tarian ini juga menjadi ajang untuk menjaga keharmonisan dan kebersamaan antara muda-mudi Dayak Kenyah, menciptakan memori tak terlupakan serta semangat kebangsaan yang kuat.

Secara keseluruhan, tarian tradisional Datun Julud mengandung makna yang kaya dan bermakna bagi suku Dayak Kenyah. Lewat gerakannya yang indah dan memikat serta kehadiran gadis-gadis cantik yang menarikan tarian dengan penuh kebanggaan.

Tarian ini mempromosikan warisan budaya yang tak ternilai dan menjaga identitas bangsa. Tari ini tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga membawa kegembiraan, keindahan, dan kebersamaan dalam setiap penampilannya.

Tidak hanya itu, tari Datun Julud juga dapat dipandang sebagai sebuah wujud kebahagiaan yang tulus dan penuh syukur kepada Sang Pencipta. Datun Julud sebenarnya merujuk pada salah satu jenis tarian tradisional yang berasal dari bahasa daerah suku Dayak Kenyah.

Secara harfiah, istilah Datun Julud dapat diartikan sebagai perpaduan gerakan tari yang melingkar dan berjejala, menciptakan keindahan dan keterhubungan yang tampak jelas dalam setiap gerakannya.

Tarian ini memiliki makna yang dalam dan selalu dihadirkan dalam berbagai upacara adat masyarakat suku Dayak Kenyah, seperti Mecaq Undat dan pesta panen.

Melalui tarian Datun Julud, mereka mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Sang Pencipta atas anugerah dan hasil panen yang melimpah.

Setiap gerakan tari ini menjadi simbolik dari kehidupan yang berkelanjutan, di mana melingkaran dan jejeran berarti keterhubungan dan siklus kehidupan yang tak terputuskan.

Tarian ini biasanya dilakukan oleh sekelompok penari yang membentuk sebuah lingkaran yang saling terhubung satu sama lain.

Gerakan yang mereka lakukan membawa penghayatan atas kekayaan alam dan kemakmuran yang diberikan oleh Sang Pencipta. Setiap gerakannya dipenuhi dengan keanggunan dan kekuatan, mengiringi irama musik yang khas dan menghidupkan suasana dalam setiap pertunjukan.

Tari Datun Julud bukan hanya sekadar hiburan atau nostalgia terhadap warisan nenek moyang, tetapi juga menjadi sarana untuk mempertahankan dan melestarikan budaya suku Dayak Kenyah.

Melalui tarian ini, generasi muda diajarkan untuk menghargai dan menjaga warisan budaya mereka, sehingga nilai-nilai kearifan lokal dapat tetap hidup dan berkembang.

Dalam era modern yang terus berubah, tari Datun Julud menjadi lambang identitas suku Dayak Kenyah dan simbol kekayaan budaya yang harus dijaga dengan penuh kebanggaan dan rasa syukur.

Dalam penampilannya, tari Datun Julud terlihat sangat anggun karena menggunakan busana adat yang indah dan dilengkapi dengan berbagai asesoris yang bertabur.

Gerakan yang dilakukan oleh penari juga memberikan kesan lemah gemulai, menambah keindahan dan kemolekan tarian ini.

Selain itu, tari Datun Julud juga diiringi oleh alunan alat musik petik bernama sape’. Sape’ adalah alat musik tradisional yang berbentuk seperti gitar namun memiliki ciri khas tersendiri.

Ketika tari Datun Julud dipentaskan, beberapa orang mahir memainkan sape’ sehingga melodi yang dihasilkan terdengar merdu. Melalui variasi-variasi yang ditampilkan, suasana musik yang dibawakan semakin beragam dan memikat.

“Secara keseluruhan, penampilan tari Datun Julud tidak hanya memperlihatkan keindahan visual melalui busana adat yang anggun dan berbagai asesoris yang menawan, tetapi juga menyajikan keharmonisan musik dan gerakan yang lemah gemulai,” terang Yessi Fianda, salah seorang penari Datun Julud

“Keanggunan tari ini mencerminkan keindahan dan keragaman budaya yang ada di Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi penonton dalam mengapresiasi seni tari tradisional,” tambah Yessi Fianda.

Tari Datun Julud memang kurang populer bagi masyarakat Indonesia secara luas, pada dasarnya, tarian ini berasal dari daerah Kalimantan Timur sehingga kepopulerannya tidak seperti Tari Enggeng.

Namun, bagi para pecinta kesenian tradisional, tentu saja tarian ini memiliki daya tarik tersendiri. Pasalnya, Tari Datun Julud tersebut memiliki dua versi berbeda yang cukup populer di kalangan masyarakat.

Tari Datun Julud juga merupakan kesenian yang populer untuk masyarakat sekitar suku Dayak Kenyah, yang sebagian besar berdiam di pedalaman Kutai, Bulungan, Berau, dan Pasir.(adv/disparkaltim/al/fz)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bupati Kukar Edi Damansyah Serahkan Hadiah Pemenang Event Trail HERO 2025

17 Februari 2025 - 08:15 WITA

Bupati Kukar Serahkan Bantuan Dana Hibah sebesar 470 Juta di Masjid Daarusa’adah Kelurahan Loa Tebu

16 Februari 2025 - 09:15 WITA

Bupati Kukar Edi Damansyah Lepas Peserta Event Trail Hardenduro Borneo 2025

16 Februari 2025 - 08:15 WITA

Lantik Pengurus LPTQ Muara Jawa, Sunggono : Gunakan Kesempatan Ini Untuk Mencetak Insan Qur’ani

16 Februari 2025 - 07:15 WITA

Tarik Minat Negara Sahabat, Kepala Otorita IKN Akan Bantu Ajukan Fasilitas Lahan Gratis untuk Pembangunan Kantor Kedutaan di Diplomatic Compound IKN sebelum 2028

15 Februari 2025 - 18:15 WITA

Kepala Otorita IKN Ajak Duta Besar Negara Sahabat dan Siswa SD Menanam Pohon di IKN

15 Februari 2025 - 07:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH