Menu

Mode Gelap
Peringati HPN 2025, AMSI Kaltim Gelar Dialog Bisnis Migas Diskominfo Kukar Buka Dialog Bisnis Migas AMSI Kaltim Pesan Damai Nyanyian Dharma di Ibu Kota Nusantara Selaras Dengan Instruksi Presiden, Usulan Efisiensi Anggaran Otorita IKN 2025 Disetujui Oleh Komisi II DPR RI Semarak Hari Pers Nasional, AMSI Ajak Masyarakat Kaltim Hadiri Kegiatan Dialog Bisnis Migas dan Donor Darah

SENI BUDAYA · 27 Sep 2023 11:43 WITA ·

Meriahkan Erau Adat Pelas Benua 2023, Oltrad Behempas Bantal Banyak Diminati Berbagai Kalangan


 Meriahkan Erau Adat Pelas Benua 2023, Oltrad Behempas Bantal Banyak Diminati Berbagai Kalangan Perbesar

KutaiPanrita.id – Behempas bantal merupakan salah satu jenis olahraga tradisional Kutai yang masih eksis hingga sekarang.

Olahraga ini diminati berbagai kalangan, baik pria maupun wanita. Tak hanya kalangan remaja dari usia sekolah, bahkan kaum ibu pun menyukai ajang adu ketangkasan ini.

Secara harfiah, behempas bantal dapat diartikan sebagai memukul lawan hingga jatuh dengan menggunakan bantal.

Sesuai namanya, senjata utama yang digunakan para petarung dadakan ini adalah bantal panjang seberat kurang lebih 1-2 kilogram.

Olahraga ini dimainkan satu lawan satu. Setiap pemain menggunakan salah satu tangan untuk memegang bantal.

Satu tangan yang lainnya tidak boleh digunakan dan harus diletakkan di bagian belakang tubuh.

Dalam setiap pertandingan, pemain dari dua kubu akan saling bertemu di atas sebatang kayu dengan posisi duduk berhadapan. Kayu yang digunakan kurang lebih memiliki panjang sekitar 3 meter.

Kayu tersebut melintang setinggi kurang lebih 120 centimeter di atas area permainan. Di bagian bawah batang kayu tersebut, terdapat kasur busa.

Behempas bantal dimainkan dalam dua babak. Pemenang dari setiap babak ditentukan oleh kemampuan menjatuhkan lawannya dari atas batang kayu.

Jika dalam dua babak diperoleh hasil imbang, akan dimainkan babak tambahan. Jika saat babak tambahan hasilnya masih imbang atau tidak ada salah satu di antara pemain yang tumbang, pemenang ditentukan dengan pengundian menggunakan koin.

Permainan ini membutuhkan kelihaian para pemain dalam mengatur strategi. Untuk memenangkan setiap babak, tidak saja dibutuhkan kekuatan dalam memukul, tetapi kemampuan menjaga stamina selama babak berlangsung.

Biasanya, seiring berjalannya waktu, kekuatan pemain untuk memukul semakin berkurang dan kemampuan untuk tetap bertahan di atas batang pun semakin melemah.

Karena itulah, kunci utama dalam memenangkan permainan ini adalah menyeimbangkan antara tenaga yang digunakan untuk memukul dengan tenaga yang digunakan untuk bertahan.(ik)

Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tradisi Beseprah di Tanah Kutai, Jalin Kebersamaan dan Keakraban

26 September 2024 - 11:15 WITA

Prosesi Ritual Bepelas Erau Adat Kutai

22 September 2024 - 08:15 WITA

Prosesi Mendirikan Tiang Ayu Pertanda Erau Adat di Tanah Kutai Dimulai

21 September 2024 - 11:15 WITA

Prosesi Ngatur Dahar Jelang Erau Adat Kutai

21 September 2024 - 08:15 WITA

Ritual Sakral “Merangin” Jelang Erau Adat Pelas Benua di Tanah Kutai

19 September 2024 - 08:15 WITA

Prosesi Ritual “Menjamu Benua” Jelang Erau Adat Pelas Benua di Tanah Kutai

18 September 2024 - 17:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH