Menu

Mode Gelap
Disdikbud Kukar Prioritaskan SPM di Tahun 2025 Bukan Sekadar Kunjungan, Masyarakat Dalam dan Luar Negeri Antusias Melihat Langsung Progres IKN Unggul dalam Perhitungan Cepat, Aulia-Rendi Siap Lanjutkan Pembangunan di Kukar Paslon 01 Unggul di PSU Kukar, Ketua Bapilu Aulia-Rendi Rusdiono : “Kami Yakin Menang” Hasil Quick Count : Aulia – Rendi Ungguli PSU Kukar

BERITA DAERAH · 31 Okt 2023 10:45 WITA ·

Regenerasi Pembatik di Sekolah Menengah Sebagai Bekal Sektor Ekonomi Kreatif


 Regenerasi Pembatik di Sekolah Menengah Sebagai Bekal Sektor Ekonomi Kreatif Perbesar

KUTAIPANRITA.ID – Menjawab keprihatinan terhadap regenerasi batik tulis yang kian terdegradasi, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim berkomitmen untuk menjaga dan menciptakan generasi baru dalam pelestarian budaya melalui cetak SDM pembatik.

Melalui kepala bidang pengembangan SDM Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Dahlia menyebut bahwa saat ini sendiri sudah ada sekolah-sekolah yang menghadirkan membatik sebagai muatan pembelajran maupun ekstrakuliker. Hal tersebut sangat berdampak positif terhadap regenerasi sektor industry batik di Kaltim, terutama dalam menarik minat anak muda dengan menyebarkan tren positif.

“Mereka dari usia sekolah itu sudah bisa membatik. Itu kalau mau lihat salah satunya yang saya baru tau itu ada di salah satu smk di kota tenggarong, Mereka tidak hanya membatik tapi mereka juga memahat,” ujar Dahlia.

Menurut Dahlia, muatan pelajaran budaya seni di sekolah menengah tidak hanya sebagai sarana pelestarian warisan budaya, namun juga erat hubungannya dengan Industri Kreatif yang merupakan  kegiatan ekonomi yang mencakup industri dengan kreativitas sumber daya manusia sebagai aset utama untuk menciptakan nilai tambah ekonomi.

“Jadi SMK kan jadi dia mengarah ke ekonomi kreatifnya ada, jadi mereka sudah mahir memahat, membatik itu sudah bisa karena memang ada pelajarannya dan itu mungkin memang minat mereka disitu juga,” lanjutnya.

Apalagi lanjutnya, anak muda dianggap lebih kreatif terutama dalam pembuatan motif, namun demikian perlu dituntun agar tidak lepas dari pakem dalam membatik.

“Jadi justru yang muda-muda ini dia lebih imajinatif untuk membuat motif. Nah tapi itu tadi harus diarahkan motif-motif itu tadi jangan lepas dari pakemnya,” terang Dahlia.

Namun selain dalam ranah Pendidikan/akademis regenerasi pembatik secara turun-temurun masih kurang. Hal ini yang menurutnya harus diperhatikan oleh para pembatik untuk turut berperan dalam regenerasi budaya warisan leluhur, yakni dengan mewariskan ilmu yang dimiliki ke generasi selanjutnya.

“Jadi kita memang kekurangan masalah itu, jadi untuk menampung generasi muda itu masih kurang sih ya karena sebenarnya itu mereka yang punya potensi dan yang seniornya harusnya bisa menurunkan ilmunya ke generasi muda. Jadi ada regenerasi jangan sampai hilang yang sudah ada selama ini harus diturunkan dari para tetua-tetua itu,” tutupnya.(adv/disparkaltim/al/fz)

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Disdikbud Kukar Prioritaskan SPM di Tahun 2025

21 April 2025 - 15:15 WITA

Bupati Kukar Edi Damansyah Minta Masyarakat Untuk Jaga Kondusifitas Selama Pelaksanaan PSU

19 April 2025 - 12:15 WITA

Sunggono Pastikan PSU Berjalan Lancar dan Aman di Kukar

19 April 2025 - 11:15 WITA

Disdikbud Kukar Dukung Program Pemerintah Daerah Lewat “GEMA”

17 April 2025 - 15:15 WITA

Bupati Kukar Keluarkan Surat Edaran Terkait PSU 2025

16 April 2025 - 13:15 WITA

Pencerahan di Acara Buka Puasa Bersama AMSI Kaltim: Merajut Kebersamaan dan Meningkatkan Kedisiplinan Ibadah

26 Maret 2025 - 08:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH