KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Sebuah karya musik legendaris Kutai akan kembali hidup dengan sentuhan baru. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21, Sultan Aji Muhammad Arifin, tengah memproduksi klip video lagu ikonik yang akan menjadi bagian penting dari perayaan Erau Adat Kutai (Erau) 2025.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, mengungkapkan bahwa lagu yang diangkat merupakan ciptaan almarhum Amat Gambus, musisi tradisi yang karyanya telah lama dikenal masyarakat. Lagu tersebut akan diaransemen ulang dengan balutan modern, namun tetap mempertahankan nuansa etnik khas Kutai.
“Lagu ini memang sudah sering diputar, tapi kali ini kami sajikan dalam aransemen yang lebih segar agar bisa diterima generasi sekarang. Walaupun diberi sentuhan modern, ruh etniknya tetap kami jaga sebagai bagian dari pelestarian seni daerah,” kata Thauhid, Rabu (20/8/2025).
Ia menegaskan, produksi klip ini juga dilandasi penghormatan terhadap karya budaya daerah. Sebelum proses pengerjaan, pihaknya telah meminta izin langsung kepada keluarga pencipta lagu. “Klip ini akan menjadi ikon resmi Erau 2025, sekaligus bagian dari upaya memperkenalkan musik tradisi Kutai ke khalayak lebih luas,” tambahnya.
Selain proyek klip musik, Disdikbud Kukar juga menyiapkan beragam agenda seni untuk Erau 2025, mulai dari tarian massal hingga pertunjukan budaya yang dipusatkan di Stadion Aji Imbut.
Di sisi lain, Thauhid juga menyampaikan adanya penyesuaian jadwal pada prosesi penting Erau. Rangkaian Arah Makam Paripurna yang semula dijadwalkan 28 Agustus 2025 digeser ke 29 Agustus atas permintaan Sultan Kutai.
“Beliau (Sultan) ingin hadir langsung dalam prosesi Arah Makam. Karena itu, peringatan Hari Jadi Kota Tenggarong juga ikut disesuaikan ke tanggal 29 Agustus,” jelasnya.
Hingga kini, persiapan Erau telah mencapai 50 persen. Pemerintah daerah, lanjut Thauhid, hanya berperan dalam pengemasan acara, sementara jalannya prosesi tetap berada di bawah arahan penuh Kesultanan Kutai.
“Pada prinsipnya, Erau adalah warisan budaya yang harus dijaga bersama. Kami dari pemerintah memastikan semua berjalan lancar,” pungkasnya. (ADV/DisdikbudKukar)
Pewarta : Indirwan Editor : Fairuzzabady











