KUTAIPANRITA.ID, KUTAI KARTANEGARA – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Timur (Kaltim), Irjen Pol Endar Priantono, secara resmi membuka Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tahun Anggaran 2025 melalui upacara yang digelar di Lapangan SPN Polda Kaltim Aji Muhammad Salehuddin II, Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (30/7/2025).
Upacara pembukaan ditandai dengan pengucapan Catur Prasetya dan penyematan tanda siswa. Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi Kaltim, para pejabat Polda Kaltim, serta pejabat daerah seperti Asisten I Setkab Kukar Akhmad Taufik Hidayat, Kapolres Kukar AKBP Dody Surya Putra, Dandim 0906/KKR Letkol Czi Damai Adi Setiawan, Kejari Kukar Heri Trihasto, Wakil Ketua PN Kukar Tri Asnuri Herkutanto, dan jajaran pejabat SPN Polda Kaltim beserta pengurus Bhayangkari.
Dalam sambutannya, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantono membacakan amanat Kalemdiklat Polri yang menekankan bahwa proses pendidikan akan menjadi tahap awal penting dalam membentuk karakter dan profesionalisme calon anggota Polri.
“Saya meyakini, dengan tekad yang kuat kalian dapat mengikuti dan menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pendidikan ini dengan baik,” ujar Irjen Pol Endar Priantono.
Pendidikan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri Tahun Anggaran 2025–2026 dilaksanakan serentak di Sepolwan Lemdiklat Polri dan SPN Polda di seluruh Indonesia, dengan total peserta sebanyak 6.370 orang. Jumlah ini terdiri dari 4.067 Bintara pria dan 2.659 Bintara Polwan (durasi pendidikan 7 bulan), serta 1.006 Tamtama yang akan menjalani pendidikan selama 5 bulan di SPN Polda DIY (206 peserta) dan SPN Polda Kalsel (800 peserta).
Irjen Pol Endar Priantono menekankan bahwa pendidikan ini akan membentuk peserta didik dengan kepribadian berkarakter Bhayangkara yang menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945. Mereka akan dilatih secara fisik, mental, etika, hingga keterampilan teknis kepolisian dasar.
“Di sini, kita tidak hanya membentuk sikap profesionalisme, tetapi juga mengasah kepemimpinan, etika, dan keterampilan interpersonal untuk melayani masyarakat,” jelasnya.
Irjen Pol Endar Priantono juga menyoroti tantangan era digital, di mana perubahan cepat dan keterbukaan informasi menuntut personel Polri yang adaptif dan peka terhadap teknologi.
“Polri harus mampu beradaptasi dan berkembang mengikuti kemajuan teknologi. Pendidikan ini menjadi sarana untuk mencetak SDM unggul, kreatif, inovatif, dan berintegritas tinggi,” tegasnya.
Irjen Pol Endar Priantono juga mengingatkan bahwa proses ini bukan sekadar belajar di kelas, tapi merupakan perjalanan membentuk karakter, agar lulusan nantinya mampu menjadi penjaga keamanan, agen perubahan, dan pejuang kemanusiaan.
“Polisi adalah jalan hidup, jiwa polisi adalah menolong, memberikan yang terbaik bagi masyarakat, serta menjaga sistem nasional agar bangsa ini tetap berdaulat dan berdaya saing,” ujarnya.
Irjen Pol Endar Priantono pun berpesan agar para peserta menjadi pembelajar seumur hidup, tak hanya berorientasi pada teori, tapi juga praktik nyata di lapangan.
“Teruslah belajar dan menjadi pembelajar sepanjang hayat, long life education. Jangan hanya mengandalkan study and training, tetapi juga learning by doing,” pungkasnya.
Pewarta & Editor: Fairuz











