KutaiPanrita.id – Disela-sela Erau Adat Pelas Benua, ada salah satu tradisi menarik yang layak untuk di simak dan di ikuti yakni Beseprah.
Tradisi sarapan massal yang di ikuti berbagai lapisan masyarakat, pejabat daerah, dan kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura itu, berlangsung di depan Museum Mulawarman, Tenggarong, pada Selasa (26/9/23) pagi.
Meski pesertanya berasal dari status sosial yang beragam, saat berlangsungnya acara itu perbedaan sama sekali tidak terasa, bersama-sama duduk bersila menyantap hidangan dalam suasana akrab yang amat kental.
Dalam Beseprah para hadirin duduk secara berkelompok mengelilingi hidangan yang telah disediakan.
Dimasa lalu Beseprah diselenggarakan Sultan yang berkuasa sebagai jamuan persembahan untuk rakyatnya.
Jamuan tersebut menjadi simbolisasi harapan dan doa yang dipanjatkan oleh Sultan agar dapat menjadi pemimpin yang selalu mengayomi masyarakat.
Acara itupun sebagai perlambang keinginan Sultan untuk membaur dan merasakan yang dirasakan oleh rakyatnya.
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah mengapresiasi atas partisipasi semua pihak yang terlibat pada kegiatan Beseprah, dalam rangkaian upacara Erau Adat Pelas Benua 2023 ini.
“Hari ini kami bersama Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Aji Muhammad Arifin dan masyarakat duduk serta makan bersama,” ujarnya.
Melalui kegiatan itu, Edi Damansyah meminta agar seluruh elemen masyarakat untuk memetik makna dari tradisi Kerajaan Kutai yang telah diwariskan oleh para leluhur terdahulu.
“Kegiatan Beseprah ini bagian dari salah satu untuk menguatkan silaturahim, persaudaraan dan kebersamaan,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Abdul Rasid mengatakan, kegiatan Beseprah ini merupakan tradisi yang ada di Kukar, dengan makna untuk menjalin keakraban dan kebersamaan bagi masyarakat di kabupaten tertua di Timur Borneo.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, Kutai Kartanegara mendapat berkat dan ridho dari Allah SWT, untuk kemajuan serta kemaslahatan Kabupaten Kutai Kartanegara,” singkatnya.
Sementara itu, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Aji Muhammad Arifin menyebut, tradisi Kerajaan Kutai ini sudah berlangsung sejak lama, dan hingga kini terus dilestarikan.
“Saya berharap agar tradisi dan budaya Kerajaan Kutai terus dilestarikan serta jangan hilang, meski perkembangan zaman kian modern,” pungkasnya.
Penyelenggaraan Beseprah ini setiap tahunnya dapat dimaknai sebagai ajang rasa persaudaraan warga antar sesama, hingga menjalin kebersamaan.
Tradisi itu juga, terdapat pesan moral bahwa seorang pemimpin haruslah dekat serta membaur dengan semua rakyatnya.(adm_alf)