Menu

Mode Gelap
Kepala Otorita IKN Sambut Kunjungan Dekranas dan Ibu Seruni Kabinet Merah Putih di IKN Rapat Dengar Pendapat Komisi 2 DPR RI, Otorita IKN Paparkan Rencana Anggaran 2026 Bupati Wajo Apresiasi Sambutan Hangat Pemkab Kukar dalam Kunjungan Silaturahmi Bupati Kukar Terima Kunjungan Silaturahmi Bupati Wajo di Pendopo Odah Etam Bahasa Daerah Beragam, Disdikbud Kukar Libatkan Ahli Bahasa Susun Materi Ajar

SENI BUDAYA · 22 Sep 2023 02:03 WITA ·

Prosesi Ritual Merangin Sambut Erau Adat Kutai


 Prosesi Ritual Merangin Sambut Erau Adat Kutai Perbesar

KutaiPanrita.id – Sebelum berlangsungnya upacara Erau adat, ada sebuah prosesi ritual yang dilaksanakan di malam hari di luar keraton Kesultanan Kutai Ing Martadipura.

Upacara itu sendiri bernama Merangin, yang bertujuan sebagai media pemberitahuan kepada khalayak ramai dimana saja.

Prosesi Merangin ini adalah ritual pendahuluan yang wajib dilaksanakan menjelang Erau, bahwa beberapa hari lagi Erau adat akan berlangsung.

Ritual merangin ini di awali dengan pembacaan mantra oleh pimpinan upacara serta di ikuti 7 Belian Laki sdan 7 orang Belian Bini, dengan mengelilingi Binyawan yang terletak ditengah bangunan.

Sambil membacakan matra, pimpinan upacara itu pun sesekali menghamburkan beras kuning pertanda ritual merangin akan segera di mulai.

Usai melaksanakan pembacaan matra, kemudian 7 Belian Laki berdiri dan langsung mengelilingi Binyawan serta berputar dengan iringan tabuhan gendang.

“Sesuai dengan perintah Sultan, kita melaksanakan kegiatan dalam rangka Bepelas Benua. Merangin ini sendiri adalah awalan perjalanan seorang Belian yang melaksanakan tugas untuk menuju ke tempat-tempat tertentu baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan,” terang koordinator upacara meranging, Sartin.

Sementara itu, tabuhan gendang dan gong berirama terus menerus mengalun mengiringi ritual tersebut, sehingga suasana prosesi Merangin ini pun semakin magis. Apalagi ketika 7 orang Belian Laki mulai berputar mengelilingi Binyawan yang terletak ditengah bangunan.

Ritual merangin ini dilaksanakan di Serapo Belian selama tiga malam berturut-turut, sebagai media pemberitahuan kepada khalayak ramai bahwa Erau adat akan segela digelar.

“Merangin ini sendiri kita laksanakan selama tiga malam, dan ini malam pertama. Untuk malam kedua mantranya sedikit berbeda baik di awal maupun di akhir, sehingga perjalanannya pun makin panjang. Sedangkan malam ketiga juga semakin jauh perjalanan kita,” ungkap Sartin.

Selanjutnya, prosesi Merangin ini pun diakhiri dengan tarian Belian Bini berjumlah 7 orang sambil mengelilingi tiang Binyawan sebanyak 7 kali dan diiringi tabuhan gendang dan gong yang berirama.(adm_alf).

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kukar Menari di Titik Nol Yogya: Eroh Bebaya ke-7 Jadi Panggung Budaya Nasional

29 Juni 2025 - 10:15 WITA

Ajak Generasi Muda Untuk Berkarya dan Berkreasi, Anggota DPRD Kukar Sopan Sopian Harapakan Peran Aktif Pemuda di Berbagai Sektor

24 Juni 2025 - 11:15 WITA

Apresiasi Kobafest II 2025, Plt Camat Kota Bangun Sebut Kolaborasi Inovatif Yang Melibatkan Pelaku Seni, UMKM, dan Komunitas Lokal

24 Juni 2025 - 10:15 WITA

Kobafest II 2025 Resmi Dibuka, Plt Kepala Dispar Kukar : Dorong Pertumbuhan Seni dan Ekonomi Kreatif

24 Juni 2025 - 09:15 WITA

Nusantara Berbudaya: Otorita IKN bersama Kementerian Kebudayaan Membuka Nusantara Cultural Festival

31 Mei 2025 - 10:15 WITA

Disdikbud Kukar Siap Dukung Pelestarian Budaya di Kampong Tuha Bensamar

28 Mei 2025 - 12:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH