Menu

Mode Gelap
Otorita IKN Selenggarakan Bird Race Pertama di Kalimantan untuk Perkenalkan Keanekaragaman Hayati IKN Bupati Kukar Edi Damansyah Serahkan Hadiah Pemenang Event Trail HERO 2025 Bupati Kukar Serahkan Bantuan Dana Hibah sebesar 470 Juta di Masjid Daarusa’adah Kelurahan Loa Tebu Bupati Kukar Edi Damansyah Lepas Peserta Event Trail Hardenduro Borneo 2025 Lantik Pengurus LPTQ Muara Jawa, Sunggono : Gunakan Kesempatan Ini Untuk Mencetak Insan Qur’ani

SENI BUDAYA · 22 Sep 2023 02:03 WITA ·

Prosesi Ritual Merangin Sambut Erau Adat Kutai


 Prosesi Ritual Merangin Sambut Erau Adat Kutai Perbesar

KutaiPanrita.id – Sebelum berlangsungnya upacara Erau adat, ada sebuah prosesi ritual yang dilaksanakan di malam hari di luar keraton Kesultanan Kutai Ing Martadipura.

Upacara itu sendiri bernama Merangin, yang bertujuan sebagai media pemberitahuan kepada khalayak ramai dimana saja.

Prosesi Merangin ini adalah ritual pendahuluan yang wajib dilaksanakan menjelang Erau, bahwa beberapa hari lagi Erau adat akan berlangsung.

Ritual merangin ini di awali dengan pembacaan mantra oleh pimpinan upacara serta di ikuti 7 Belian Laki sdan 7 orang Belian Bini, dengan mengelilingi Binyawan yang terletak ditengah bangunan.

Sambil membacakan matra, pimpinan upacara itu pun sesekali menghamburkan beras kuning pertanda ritual merangin akan segera di mulai.

Usai melaksanakan pembacaan matra, kemudian 7 Belian Laki berdiri dan langsung mengelilingi Binyawan serta berputar dengan iringan tabuhan gendang.

“Sesuai dengan perintah Sultan, kita melaksanakan kegiatan dalam rangka Bepelas Benua. Merangin ini sendiri adalah awalan perjalanan seorang Belian yang melaksanakan tugas untuk menuju ke tempat-tempat tertentu baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan,” terang koordinator upacara meranging, Sartin.

Sementara itu, tabuhan gendang dan gong berirama terus menerus mengalun mengiringi ritual tersebut, sehingga suasana prosesi Merangin ini pun semakin magis. Apalagi ketika 7 orang Belian Laki mulai berputar mengelilingi Binyawan yang terletak ditengah bangunan.

Ritual merangin ini dilaksanakan di Serapo Belian selama tiga malam berturut-turut, sebagai media pemberitahuan kepada khalayak ramai bahwa Erau adat akan segela digelar.

“Merangin ini sendiri kita laksanakan selama tiga malam, dan ini malam pertama. Untuk malam kedua mantranya sedikit berbeda baik di awal maupun di akhir, sehingga perjalanannya pun makin panjang. Sedangkan malam ketiga juga semakin jauh perjalanan kita,” ungkap Sartin.

Selanjutnya, prosesi Merangin ini pun diakhiri dengan tarian Belian Bini berjumlah 7 orang sambil mengelilingi tiang Binyawan sebanyak 7 kali dan diiringi tabuhan gendang dan gong yang berirama.(adm_alf).

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tradisi Beseprah di Tanah Kutai, Jalin Kebersamaan dan Keakraban

26 September 2024 - 11:15 WITA

Prosesi Ritual Bepelas Erau Adat Kutai

22 September 2024 - 08:15 WITA

Prosesi Mendirikan Tiang Ayu Pertanda Erau Adat di Tanah Kutai Dimulai

21 September 2024 - 11:15 WITA

Prosesi Ngatur Dahar Jelang Erau Adat Kutai

21 September 2024 - 08:15 WITA

Ritual Sakral “Merangin” Jelang Erau Adat Pelas Benua di Tanah Kutai

19 September 2024 - 08:15 WITA

Prosesi Ritual “Menjamu Benua” Jelang Erau Adat Pelas Benua di Tanah Kutai

18 September 2024 - 17:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH