Menu

Mode Gelap
Polres Kukar Ungkap Tujuh Kasus Curanmor dalam Operasi Mahakam Otorita IKN Perkuat Edukasi Pencegahan Stunting bagi Calon Ibu dan Keluarga Rentan di Sepaku Retret ASN Otorita IKN Persiapkan Fondasi Birokrasi Baru Menuju Ibu Kota Politik 2028 Otorita IKN Tanam 600 Pohon Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Polres Kutai Kartanegara Gelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana 2025

SENI BUDAYA · 2 Okt 2023 14:05 WITA ·

Prosesi Ritual Nyisik Lembuswana, Bepelas dan Belimbur Beras


 Prosesi ritual menyisik Lembuswana mulai dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin dan para kerabat berdiri dari duduk bersila untuk menghampiri Tambak Karang Lembuswana.(Foto : Awal) Perbesar

Prosesi ritual menyisik Lembuswana mulai dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin dan para kerabat berdiri dari duduk bersila untuk menghampiri Tambak Karang Lembuswana.(Foto : Awal)

KutaiPanrita.id – Ritual menyisik Lembuswana, Bepelas Sultan dan Belimbur Beras merupakan prosesi pertanda Erau Adat Pelas Benua akan berakhir.

Mulai dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin dan para kerabat berdiri dari duduk bersila untuk menghampiri Tambak Karang Lembuswana.

Tiap orang meletakkan mata uang kertas maupun logam ke bagian tubuh yaitu di kepala yang bermahkota, belalai, kaki, ekor, sayap hingga sisik dengan menghaturkan niat masing-masing terhadap pemaknaan simbol dalam diri Lembuswana.

Usai ritual menyisik Lembuswana dilanjutkan dengan sejumlah prosesi didalam keraton seperti tari Sakral Ganjur dan upacara ritual lainnya.

Setelah melakukan sejumlah prosesi, Sultan Adji Muhammad Arifin pun langsung menghadap ke Tiang Ayu sambil berjalan memegang tali Juwitan dan kain Cinde untuk melaksanakan ritual Bepelas yang diiringi dentuman meriam.

Usai melakukan ritual Bepelas selanjutnya dilaksanakan sejumlah prosesi didalam Keraton, yang diikuti para kerabat Kesultanan dan para tamu undangan.

“Malam ini kita melaksanakan Seluang Mudik, sebelum besok kita melaksanakan prosesi ngulur Naga. Seluang Mudik Sendiri dimaknakan seperti ikan seluang yang kembali kehabitatnya. Artinya, kita malam ini ada menyisik Lembuswana, menjuluk buah Bawal, dan terakhir Belimbur Beras. Dan kesemuanya itu melambangkan kemakmuran rakyat kutai,” terang, Raden Dedy Hartono, Kerabat Kesultanan Kutai Ing Martadipura.

Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin beserta kerabat melakukan prosesi Belimbur Beras yang di ikuti para tamu undangan yang hadir dengan sukaria.(Foto : Awal)

Setelah melakukan sejumlah ritual sakral, kemudian Sultan Adji Muhammad Arifin beserta kerabat melakukan prosesi Belimbur Beras yang di ikuti para tamu undangan yang hadir dengan sukaria.

Prosesi ini digelar dalam keraton usai ritual menyisik Lembuswana dan Bepelas Sultan yang berarti Erau akan berakhir sebelum menuju ke prosesi selanjutnya. (adm_alf)

Artikel ini telah dibaca 132 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Prosesi Merebahkan Tiang Ayu, Tanda Berakhirnya Erau Adat Kutai 2025

29 September 2025 - 13:15 WITA

Ritual Sakral Hingga Belimbur Warnai Penutup Erau Adat Kutai 2025

29 September 2025 - 11:15 WITA

Hari Ketujuh Erau, Ritual Mengulur Naga Jadi Puncak Kemeriahan

29 September 2025 - 10:15 WITA

Malam Ketujuh Erau Adat Kutai, Ritual Menyisik Lembuswana dan Seluang Mudik Betebak Beras Warnai Prosesi Sakral

29 September 2025 - 09:15 WITA

Erau 2025 Angkat Pariwisata dan Ekonomi Lokal, Tradisi Beseprah Jadi Magnet Wisata Budaya

25 September 2025 - 15:15 WITA

Expo Erau 2025, Ajang Kreativitas Generasi Muda Kukar Tampilkan Inovasi Produk Lokal

22 September 2025 - 10:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH