Menu

Mode Gelap
Operasi SAR Hari Ketiga Pencarian Anak Tenggelam di Pantai Borneo Bay Masih Nihil Tim SAR Maksimalkan Pencarian Anak Hilang di Simpang Pasir Samarinda Disdikbud Kukar Dorong PAUD Berkualitas Lewat Kolaborasi Lintas Sektor dan Peran Aktif PP PAUD Disdikbud Kukar Pastikan Akses Pendidikan Inklusif Bagi Siswa Kurang Mampu dan Disabilitas Operasi SAR Hari Kedua Cari Anak Tenggelam Di Pantai Borneo Bay Masih Belum Membuahkan Hasil

SENI BUDAYA · 2 Okt 2023 14:05 WITA ·

Prosesi Ritual Nyisik Lembuswana, Bepelas dan Belimbur Beras


 Prosesi ritual menyisik Lembuswana mulai dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin dan para kerabat berdiri dari duduk bersila untuk menghampiri Tambak Karang Lembuswana.(Foto : Awal) Perbesar

Prosesi ritual menyisik Lembuswana mulai dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin dan para kerabat berdiri dari duduk bersila untuk menghampiri Tambak Karang Lembuswana.(Foto : Awal)

KutaiPanrita.id – Ritual menyisik Lembuswana, Bepelas Sultan dan Belimbur Beras merupakan prosesi pertanda Erau Adat Pelas Benua akan berakhir.

Mulai dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin dan para kerabat berdiri dari duduk bersila untuk menghampiri Tambak Karang Lembuswana.

Tiap orang meletakkan mata uang kertas maupun logam ke bagian tubuh yaitu di kepala yang bermahkota, belalai, kaki, ekor, sayap hingga sisik dengan menghaturkan niat masing-masing terhadap pemaknaan simbol dalam diri Lembuswana.

Usai ritual menyisik Lembuswana dilanjutkan dengan sejumlah prosesi didalam keraton seperti tari Sakral Ganjur dan upacara ritual lainnya.

Setelah melakukan sejumlah prosesi, Sultan Adji Muhammad Arifin pun langsung menghadap ke Tiang Ayu sambil berjalan memegang tali Juwitan dan kain Cinde untuk melaksanakan ritual Bepelas yang diiringi dentuman meriam.

Usai melakukan ritual Bepelas selanjutnya dilaksanakan sejumlah prosesi didalam Keraton, yang diikuti para kerabat Kesultanan dan para tamu undangan.

“Malam ini kita melaksanakan Seluang Mudik, sebelum besok kita melaksanakan prosesi ngulur Naga. Seluang Mudik Sendiri dimaknakan seperti ikan seluang yang kembali kehabitatnya. Artinya, kita malam ini ada menyisik Lembuswana, menjuluk buah Bawal, dan terakhir Belimbur Beras. Dan kesemuanya itu melambangkan kemakmuran rakyat kutai,” terang, Raden Dedy Hartono, Kerabat Kesultanan Kutai Ing Martadipura.

Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin beserta kerabat melakukan prosesi Belimbur Beras yang di ikuti para tamu undangan yang hadir dengan sukaria.(Foto : Awal)

Setelah melakukan sejumlah ritual sakral, kemudian Sultan Adji Muhammad Arifin beserta kerabat melakukan prosesi Belimbur Beras yang di ikuti para tamu undangan yang hadir dengan sukaria.

Prosesi ini digelar dalam keraton usai ritual menyisik Lembuswana dan Bepelas Sultan yang berarti Erau akan berakhir sebelum menuju ke prosesi selanjutnya. (adm_alf)

Artikel ini telah dibaca 98 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tradisi Beseprah di Tanah Kutai, Jalin Kebersamaan dan Keakraban

26 September 2024 - 11:15 WITA

Prosesi Ritual Bepelas Erau Adat Kutai

22 September 2024 - 08:15 WITA

Prosesi Mendirikan Tiang Ayu Pertanda Erau Adat di Tanah Kutai Dimulai

21 September 2024 - 11:15 WITA

Prosesi Ngatur Dahar Jelang Erau Adat Kutai

21 September 2024 - 08:15 WITA

Ritual Sakral “Merangin” Jelang Erau Adat Pelas Benua di Tanah Kutai

19 September 2024 - 08:15 WITA

Prosesi Ritual “Menjamu Benua” Jelang Erau Adat Pelas Benua di Tanah Kutai

18 September 2024 - 17:15 WITA

Trending di BERITA DAERAH